Pengadilan Belanda: Harta Karun Emas Crimea Harus Dikembalikan ke Ukraina!
loading...
A
A
A
AMSTERDAM - Pengadilan Belanda pada hari Selasa (26/10/2021) memutuskan bahwa harta karun emas yang digali di Crimea harus dikembalikan ke Ukraina . Putusan ini merupakan pukulan bagi untuk Rusia yang mengeklaim koleksi tersebut.
Crimea telah bergabung dengan Rusia setelah memisahkan diri dari Ukraina pada 2014. Kiev dan negara-negara Barat tidak mengakui penggabungan wilayah tersebut dan menganggap Moskow melakukan aneksasi atau pencaplokan wilayah.
Baik Rusia maupun Ukraina sama-sama mengeklaim kepemilikan harta karun emas Scythian yang berasal dari abad ke-2 SM, yang dipinjamkan ke Museum Allard Pierson di Amsterdam.
Pameran museum "Crimea: Gold and Secrets of the Black Sea" dibuka pada Februari 2014, satu bulan sebelum Rusia merebut wilayah semenanjung Laut Hitam itu dari Ukraina.
Menurut laporan NOS, Pengadilan Banding Amsterdam memihak Kiev dan memutuskan bahwa koleksi lebih dari 2.000 barang, termasuk emas, harus dikembalikan ke Ukraina.
“Meskipun benda-benda itu berasal dari Crimea,” kata hakim, menurut sebuah video yang di-posting oleh kantor berita Rusia, RIA Novosti, “mereka adalah bagian dari warisan Ukraina setelah merdeka pada tahun 1991.”
Menurut RIA Novosti, hakim mengatakan putusannya dapat diajukan banding ke Mahkamah Agung Belanda.
Seorang pengacara untuk museum Crimea yang dikuasai Rusia mengatakan kepada RIA Novosti bahwa mereka memiliki waktu tiga bulan untuk mengajukan banding atas putusan tersebut, dalam hal ini pembahasan dapat berlangsung satu tahun lagi.
Anggota Parlemen Rusia dan direktur museum Crimea dengan cepat mengecam putusan pengadilan Belanda. Sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bersumpah untuk "mengembalikan Crimea" seperti halnya emas Scythian.
Empat museum Crimea mengajukan gugatan hukum bersama tujuh tahun lalu untuk memaksa Museum Allard Pierson mengembalikan koleksi bersejarah artefak arkeologi yang dijuluki "Emas Scythian" ke Crimea.
Koleksi yang mengesankan mencakup artefak abad ke-2 Sebelum Masehi (SM) hingga akhir abad pertengahan, ketika Crimea berada di persimpangan rute perdagangan kuno melalui daerah yang didominasi oleh orang Skit.
Pengadilan yang lebih rendah mengatakan pada 2016 bahwa harta itu adalah bagian dari warisan budaya Ukraina dan harus dikembalikan ke Kiev, dan menambahkan bahwa Crimea tidak dianggap sebagai negara berdaulat.
Museum Crimea mengajukan banding atas putusan tersebut kala itu, dengan mengatakan bahwa artefak itu milik Crimea, dan pengadilan banding Belanda mengatakan pada tahun 2019 bahwa perlu lebih banyak waktu untuk memutuskan masalah tersebut.
Harta karun itu sendiri tetap berada di penyimpanan yang aman di museum Allard Pierson, yang merupakan museum arkeologi Universitas Amsterdam, sambil menunggu putusan banding.
Crimea telah bergabung dengan Rusia setelah memisahkan diri dari Ukraina pada 2014. Kiev dan negara-negara Barat tidak mengakui penggabungan wilayah tersebut dan menganggap Moskow melakukan aneksasi atau pencaplokan wilayah.
Baik Rusia maupun Ukraina sama-sama mengeklaim kepemilikan harta karun emas Scythian yang berasal dari abad ke-2 SM, yang dipinjamkan ke Museum Allard Pierson di Amsterdam.
Pameran museum "Crimea: Gold and Secrets of the Black Sea" dibuka pada Februari 2014, satu bulan sebelum Rusia merebut wilayah semenanjung Laut Hitam itu dari Ukraina.
Menurut laporan NOS, Pengadilan Banding Amsterdam memihak Kiev dan memutuskan bahwa koleksi lebih dari 2.000 barang, termasuk emas, harus dikembalikan ke Ukraina.
“Meskipun benda-benda itu berasal dari Crimea,” kata hakim, menurut sebuah video yang di-posting oleh kantor berita Rusia, RIA Novosti, “mereka adalah bagian dari warisan Ukraina setelah merdeka pada tahun 1991.”
Menurut RIA Novosti, hakim mengatakan putusannya dapat diajukan banding ke Mahkamah Agung Belanda.
Seorang pengacara untuk museum Crimea yang dikuasai Rusia mengatakan kepada RIA Novosti bahwa mereka memiliki waktu tiga bulan untuk mengajukan banding atas putusan tersebut, dalam hal ini pembahasan dapat berlangsung satu tahun lagi.
Anggota Parlemen Rusia dan direktur museum Crimea dengan cepat mengecam putusan pengadilan Belanda. Sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bersumpah untuk "mengembalikan Crimea" seperti halnya emas Scythian.
Empat museum Crimea mengajukan gugatan hukum bersama tujuh tahun lalu untuk memaksa Museum Allard Pierson mengembalikan koleksi bersejarah artefak arkeologi yang dijuluki "Emas Scythian" ke Crimea.
Koleksi yang mengesankan mencakup artefak abad ke-2 Sebelum Masehi (SM) hingga akhir abad pertengahan, ketika Crimea berada di persimpangan rute perdagangan kuno melalui daerah yang didominasi oleh orang Skit.
Pengadilan yang lebih rendah mengatakan pada 2016 bahwa harta itu adalah bagian dari warisan budaya Ukraina dan harus dikembalikan ke Kiev, dan menambahkan bahwa Crimea tidak dianggap sebagai negara berdaulat.
Museum Crimea mengajukan banding atas putusan tersebut kala itu, dengan mengatakan bahwa artefak itu milik Crimea, dan pengadilan banding Belanda mengatakan pada tahun 2019 bahwa perlu lebih banyak waktu untuk memutuskan masalah tersebut.
Harta karun itu sendiri tetap berada di penyimpanan yang aman di museum Allard Pierson, yang merupakan museum arkeologi Universitas Amsterdam, sambil menunggu putusan banding.
(min)