AS Akan Mulai Banding untuk Mengekstradisi Assange dari Inggris

Selasa, 26 Oktober 2021 - 00:30 WIB
loading...
AS Akan Mulai Banding...
Pendiri WikiLeaks, Julian Assange. FOTO/Reuters
A A A
LONDON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan akan memulai banding untuk mengekstradisi pendiri WikiLeaks, Julian Assange untuk diadili karena menerbitkan rahasia militer. Banding ini diajukan AS setelah seorang hakim Inggris memblokir permintaan AS pada awal tahun ini.

Seperti dikutip dari Japan Today, Senin (25/10/2021), AS sangat kecewa atas keputusan Januari lalu itu. Di mana keputusan dibuat Hakim Distrik Vanessa Baraitser dengan alasan Assange berisiko bunuh diri. AS mnuding hakim telah "disesatkan" dengan mengandalkan bukti yang disajikan oleh ahli psikiatri Assange, Michael Kopelman.



Meskipun ekstradisinya ke AS diblokir Inggris, penangguhan penahanan dengan jaminan yang diajukan Assange telah ditolak. Sambil menunggu hasil banding atas kekhawatiran dia akan melarikan diri, Assange tetap ditahan di Penjara Belmarsh dengan keamanan tinggi di London.

Assange ditangkap di Inggris pada 2019 karena melompat dengan jaminan setelah menghabiskan 7 tahun di dalam kedutaan Ekuador di London untuk menghindari ekstradisi ke Swedia. Di Swedia, ia menghadapi tuduhan penyerangan seksual, yang kemudian dibatalkan.

Assange diburu oleh pemerintah AS untuk menghadapi 18 dakwaan yang berkaitan dengan rilis 2010 oleh WikiLeaks dari 500.000 file rahasia yang merinci aspek kampanye militer di Afghanistan dan Irak. Jika terbukti bersalah di AS, Assange menghadapi hukuman maksimal 175 tahun penjara.



Hakim Baraitser mengatakan, tidak terbukti bahwa AS akan dapat memastikan keselamatan Assange di penjara yang dikenal dengan "kondisi yang keras". Baraitser menolak kesaksian para ahli AS, bahwa Assange akan dilindungi dari menyakiti diri sendiri.

"Untuk alasan ini, saya telah memutuskan ekstradisi akan menindas dengan alasan kerusakan mental dan saya memerintahkan pembebasannya," kata Baraitser.

Sementara itu, pakar hukum Carl Tobias, dari University of Richmond, mengatakan ada kemungkinan AS memenangkan bandingnya. "AS mungkin dapat meyakinkan Pengadilan Tinggi bahwa Baraisser memberikan terlalu banyak bobot pada laporan Kopelman,” katanya.

"Namun, bahkan jika Pengadilan Tinggi setuju dengan anggapan AS bahwa dia memberikan bobot yang terlalu besar pada laporan ahli, itu mungkin tidak cukup untuk menjamin penolakan seluruh keputusannya," tambahnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Apakah Zelensky bisa...
Apakah Zelensky bisa Lengser dari Kursi Presiden Ukraina? Simak Ulasan Lengkapnya
AS Diminta Kembalikan...
AS Diminta Kembalikan Patung Liberty ke Prancis, Ini Respons Menohok Gedung Putih
Bagaimana Mahmoud Khalil...
Bagaimana Mahmoud Khalil Jadi Ikon Perjuangan Aktivis Pro-Palestina Melawan Trump?
Pertama Kalinya, Australia...
Pertama Kalinya, Australia Singkirkan Gambar Raja Charles dari Uang Kertas 5 Dolar
Siapa Massad Boulos?...
Siapa Massad Boulos? Arsitek Kebijakan Donald Trump di Timur Tengah
Pendiri Tentara Bayaran...
Pendiri Tentara Bayaran Blackwater: Militer Rusia Menjadi Lebih Pintar Melawan Senjata AS
Sekutu NATO Mulai Melawan...
Sekutu NATO Mulai Melawan AS, Desak Eropa Ganti Jet Tempur Siluman F-35 dengan Rafale
3 Skenario AS Menginvasi...
3 Skenario AS Menginvasi Panama, Invasi Militer Salah Satu Pilihan Terburuk
Efisiensi, Trump Cabut...
Efisiensi, Trump Cabut Perlindungan Secret Service AS untuk Anak-anak Biden
Rekomendasi
Maruarar Sirait hingga...
Maruarar Sirait hingga Saifullah Yusuf Datangi KPK, Bahas Apa?
Diterjang Puting Beliung,...
Diterjang Puting Beliung, Puluhan Rumah di 6 Kecamatan di Bekasi Rusak
Dies Natalis Ke-69 IPDN...
Dies Natalis Ke-69 IPDN di Jatinangor, Hadi Prabowo: Perguruan Tinggi Kedinasan Hebat
Berita Terkini
Apakah Zelensky bisa...
Apakah Zelensky bisa Lengser dari Kursi Presiden Ukraina? Simak Ulasan Lengkapnya
21 menit yang lalu
AS Diminta Kembalikan...
AS Diminta Kembalikan Patung Liberty ke Prancis, Ini Respons Menohok Gedung Putih
2 jam yang lalu
Bagaimana Mahmoud Khalil...
Bagaimana Mahmoud Khalil Jadi Ikon Perjuangan Aktivis Pro-Palestina Melawan Trump?
2 jam yang lalu
Pertama Kalinya, Australia...
Pertama Kalinya, Australia Singkirkan Gambar Raja Charles dari Uang Kertas 5 Dolar
2 jam yang lalu
Profil Andrii Hnatov,...
Profil Andrii Hnatov, Kepala Staf Militer Ukraina yang Baru untuk Hadapi Rusia
3 jam yang lalu
Netanyahu dan Bos Shin...
Netanyahu dan Bos Shin Bet Berseteru Hebat, Israel Terancam Perang Saudara
3 jam yang lalu
Infografis
43 Negara yang akan...
43 Negara yang akan Dilarang Masuk ke Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved