Kapal Selam AS Rusak: Laut China Selatan, Lingkungan Bawah Laut Paling Sulit di Dunia

Jum'at, 08 Oktober 2021 - 17:29 WIB
loading...
A A A
Sementara Angkatan Laut belum mengungkapkan apa yang terjadi di USS Connecticut, para analis mengatakan kondisi di Laut China Selatan dapat menjadi tantangan bagi sensor canggih kapal selam itu.

"Itu bisa menjadi objek yang cukup kecil untuk dilewatkan oleh sonar di lingkungan yang bising," jelas Patalano.

Menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS, kapal angkatan laut menggunakan apa yang disebut "sonar pasif" untuk mendeteksi objek di air di sekitar mereka. Tidak seperti "sonar aktif", yang mengirimkan ping dan kemudian mencatat berapa lama gema mereka kembali ke kapal, sonar pasif hanya mendeteksi suara yang datang ke arahnya.

Hal ini memungkinkan kapal selam untuk tetap diam dan tersembunyi dari musuh, tetapi itu berarti kapal selam harus bergantung pada perangkat lain atau beberapa sonar pasif untuk melakukan pelacakan lokasi objek di jalurnya.

Karena Laut China Selatan adalah salah satu jalur pelayaran dan daerah penangkapan ikan tersibuk di dunia, semua jenis suara dari kapal di permukaan dapat menutupi apa yang mungkin menimbulkan bahaya bagi kapal selam di bawah, kata para analis.



"Bergantung pada tempat kejadian, gangguan kebisingan (biasanya dari lalu lintas di atas) mungkin memengaruhi sensor, atau memang penggunaan sensor oleh operator," kata Patalano.

Dan bukan hanya pengiriman yang dapat menimbulkan masalah bagi kapal selam di Laut China Selatan, kata Carl Schuster, mantan kapten Angkatan Laut AS dan mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS.

"Ini adalah area dengan lingkungan akustik yang sangat buruk," ujar Schuster, bahkan dengan sifat perairan itu sendiri yang menimbulkan masalah.

"Ambient noise dari arus yang lewat di antara pulau-pulau dan kondisi air yang tidak konsisten mempengaruhi penerimaan akustik," tambahnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1740 seconds (0.1#10.140)