Kapal Selam AS Rusak: Laut China Selatan, Lingkungan Bawah Laut Paling Sulit di Dunia

Jum'at, 08 Oktober 2021 - 17:29 WIB
loading...
Kapal Selam AS Rusak:...
Kapal selam nuklir AS rusak setelah menabrak sebuah objek di Laut China Selatan. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Analis mengatakan kapal selam Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang menabrak objek bawah laut di Laut China Selatan akhir pekan lalu beroperasi di salah satu lingkungan bawah laut yang paling sulit di dunia. Pasalnya, perairan ini dipenuhi dengan kebisingan dari kapal di atas dan dasar laut dengan kontur yang terus berubah yang dapat mengejutkan awak kapal selam.

Pejabat pertahanan AS tidak memberikan rincian kecelakaan yang menimpa USS Connecticut, hanya mengatakan bahwa sejumlah pelaut di atas kapal terluka ketika kapal selam itu menabrak sebuah benda saat tenggelam di Laut Cina Selatan.

Otoritas pertahanan AS juga mengatakan para awak mengalami cedera ringan dan kapal selam itu tiba di pangkalan angkatan laut AS di pulau Guam pada hari Jumat dengan kekuatannya sendiri.

Seorang juru bicara Angkatan Laut mengatakan kepada CNN bagian depan kapal selam itu rusak dan akan ada penyelidikan dan penilaian penuh atas insiden tersebut.

USS Connecticut adalah salah satu dari tiga kapal selam kelas Seawolf di armada Angkatan Laut AS, dengan harga masing-masing sekitar USD3 miliar. Kapal selam seberat 9.300 ton dengan panjang 353 kaki itu ditugaskan pada tahun 1998, ditenagai oleh satu reaktor nuklir dan diawaki oleh 140 pelaut.



Karena lebih besar dari kapal selam serang kelas Virginia terbaru, USS Connecticut dapat membawa lebih banyak persenjataan daripada kapal selam serang AS lainnya – termasuk hingga 50 torpedo serta rudal jelajah Tomahawk, menurut lembar fakta Angkatan Laut AS.

Dan meskipun berusia lebih dari 20 tahun, kapal itu juga berteknologi maju dengan pembaruan pada sistemnya yang dilakukan selama masa pakainya.

Angkatan Laut mengatakan sangat tenang, cepat, dipersenjatai dengan baik, dan dilengkapi dengan sensor canggih.

“Kapal selam ini memiliki beberapa yang paling canggih – bahkan yang paling canggih – kemampuan bawah air dalam bisnis ini,” kata Alessio Patalano, profesor perang dan strategi di King's College di London seperti dikutip dari CNN, Jumat (8/10/2021).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5593 seconds (0.1#10.140)