Bentuk Latihan Keras Tentara Rusia: Menahan Beton hingga Bertahan di Kutub Utara

Sabtu, 02 Oktober 2021 - 09:55 WIB
loading...
Bentuk Latihan Keras Tentara Rusia: Menahan Beton hingga Bertahan di Kutub Utara
Bentuk Latihan Keras Tentara Rusia: Bertahan di Arktik. FOTO/Reuters
A A A
MOSKOW - Militer Rusia dikenal sebagai salah satu pasukan yang kuat dan memiliki menu latihan tak masuk akal. Melansir Okezone, tentara yang khususnya tergabung dalam pasukan elit Spetsnaz wajib melakukan latihan menahan bakaran beton. Jadi, sebuah beton dibakar dan diletakkan di atas perut prajurit. Sementara itu, prajurit lain akan memukulkan beton tersebut dengan palu. Prajurit yang menahan beton tidak boleh bersuara apalagi bergerak sedikitpun.

Adapula latihan ekstrem lainnya dengan menembakkan peluru dari jarak dekat. Meksipun para prajurit menggunakan rompi anti peluru yang tebal dan berkualitas baik, namun tentu saja latihan itu kerap membuat beberapa prajurit mengalami cedera.



Melansir jurnal hasil penelitian yang dikeluarkan sebuah lembaga riset independen internasional, SIPRI dengan tajuk ‘Military Capabilities in the Arctic: A New Cold War in the High Northon?’, sebagian besar alat Angkatan Laut Rusia berupa kapal selam dan rudal balistik dengan tenaga nuklir beroperasi di wilayah Arktik, bahkan hingga di bawah balok es.

Kapal selam dan rudal milik Rusia dilindungi oleh kapal permukaannya yang selalu bersiaga. Demi meningkatkan performa dan kesiagaan para prajuritnya, Rusia juga menggelar latihan di wilayah beku itu. Kemampuan bertahan prajurit di tengah Arktik sangat dibutuhkan. Hal ini sama sekali tidak mudah.



Dalam laporan itu juga disebutkan, tentara Rusia mulai meningkatkan porsi latihannya sejak 2014. Beriringan dengan masifnya tentara yang dikirim ke wilayah Arktik. Informasi yang terdapat dalam laman CSIS (Center for Strategic and International Studies) melaporkan, prajurit Rusia dilatih untuk mempertahankan benteng di tengah situasi beku itu.

Kemampuan pertahanan benteng ini diterapkan saat latihan Perisai Laut atau Ocean Shield Exercise pada Agustus 2019. Latihan ini melibatkan sekitar 300 ribu prajurit militer Rusia.

Fakta lain yang juga diungkapkan dari sebuah jurnal hasil penelitian bertajuk ‘Russia’s Military Posture in the Arctic’ yang diproduksi Mathieu Boulegue pada Juni 2019, latihan serupa juga pernah dilakukan pada 2015. Saat itu, prajurit berfokus pada kesiapan tempur armada Rusia di Arktik. Segala latihan keras di tengah bekunya kawasan Arktik untuk menjaga kedaulatan negeri itu.

*diolah dari berbagai sumber
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1849 seconds (0.1#10.140)