Perang di Marib Menggila, 140 Pasukan Yaman dan Houthi Tewas

Sabtu, 25 September 2021 - 17:29 WIB
loading...
A A A
Konflik Yaman berkobar pada 2014 ketika Houthi merebut ibu kota Sanaa, mendorong intervensi Arab Saudi dan aliansinya untuk menopang pemerintah Yaman yang diakui secara internasional pada tahun berikutnya.

Awal pekan ini, diplomat Swedia sekaligus Utusan Baru PBB untuk Yaman Hans Grundberg berada di Oman. Dia telah memainkan peran mediasi dalam konflik Yaman.

Dia bertemu pejabat Oman dan Houthi, termasuk negosiator Houthi terkemuka Mohammed Abdulsalam.

“Perdamaian yang berkelanjutan hanya dapat dicapai melalui penyelesaian yang dirundingkan secara damai,” papar Grundberg, menurut pernyataan pada Selasa.

Dia menjelaskan, “Sangat penting bahwa semua upaya diarahkan untuk merevitalisasi proses politik yang dapat menghasilkan solusi abadi yang memenuhi aspirasi perempuan dan laki-laki Yaman.”

Saat PBB dan Washington mendorong untuk mengakhiri perang, Houthi telah menuntut pembukaan kembali bandara Sanaa yang ditutup oleh blokade Saudi sejak 2016.

Pembukaan bandara Sanaa itu menjadi syarat sebelum ada gencatan senjata atau negosiasi.

Pembicaraan terakhir terjadi di Swedia pada 2018, ketika pihak-pihak yang berseberangan menyetujui pertukaran tahanan massal dan untuk menyelamatkan kota Hodeidah.

Pelabuhan Hodeidah berfungsi sebagai jalur kehidupan warga Yaman karena menangani seluruh pengiriman bantuan dan kebutuhan pokok masyarakat.

Meskipun menyetujui gencatan senjata di Hodeidah, pertempuran tetap pecah antara pemberontak dan pasukan pro-pemerintah di sekitar kota strategis tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1082 seconds (0.1#10.140)