Perang di Marib Menggila, 140 Pasukan Yaman dan Houthi Tewas

Sabtu, 25 September 2021 - 17:29 WIB
loading...
Perang di Marib Menggila,...
Pasukan pemerintah Yaman menembakkan senjata saat berperang melawan Houthi di Marib, Yaman, pada 9 Maret 2021. Foto/REUTERS
A A A
MARIB - Lebih dari 140 pemberontak Houthi dan pasukan pro-pemerintah Yaman tewas pekan ini ketika pertempuran menggila untuk menguasai kota strategis Marib di utara Yaman.

Sumber militer dan medis mengatakan kabar terbaru itu kepada AFP pada Jumat (24/9/2021).

“Sebanyak 51 pasukan pro-pemerintah Yaman tewas dalam empat hari terakhir, kebanyakan dari mereka meninggal saat pertempuran di provinsi Shabwa dan provinsi tetangga Marib,” ungkap beberapa sumber militer Yaman.



Mereka menambahkan sebanyak 93 pemberontak Houthi juga tewas dalam pertempuran itu dan dari serangan udara oleh koalisi militer yang mendukung pemerintah Yaman.



Houthi jarang melaporkan jumlah korban tewas, tetapi angka tersebut dikonfirmasi sumber medis.



Houthi pada Februari meningkatkan upaya mereka merebut Marib, benteng terakhir pemerintah Yaman di utara. Pertempuran itu telah menewaskan ratusan orang di kedua pihak.

Menurut sumber militer Yaman, yang berbicara dengan syarat anonim, Houthi telah membuat kemajuan dan merebut empat distrik, satu distrik di Marib dan tiga distrik di Shabwa.

Konflik Yaman berkobar pada 2014 ketika Houthi merebut ibu kota Sanaa, mendorong intervensi Arab Saudi dan aliansinya untuk menopang pemerintah Yaman yang diakui secara internasional pada tahun berikutnya.

Awal pekan ini, diplomat Swedia sekaligus Utusan Baru PBB untuk Yaman Hans Grundberg berada di Oman. Dia telah memainkan peran mediasi dalam konflik Yaman.

Dia bertemu pejabat Oman dan Houthi, termasuk negosiator Houthi terkemuka Mohammed Abdulsalam.

“Perdamaian yang berkelanjutan hanya dapat dicapai melalui penyelesaian yang dirundingkan secara damai,” papar Grundberg, menurut pernyataan pada Selasa.

Dia menjelaskan, “Sangat penting bahwa semua upaya diarahkan untuk merevitalisasi proses politik yang dapat menghasilkan solusi abadi yang memenuhi aspirasi perempuan dan laki-laki Yaman.”

Saat PBB dan Washington mendorong untuk mengakhiri perang, Houthi telah menuntut pembukaan kembali bandara Sanaa yang ditutup oleh blokade Saudi sejak 2016.

Pembukaan bandara Sanaa itu menjadi syarat sebelum ada gencatan senjata atau negosiasi.

Pembicaraan terakhir terjadi di Swedia pada 2018, ketika pihak-pihak yang berseberangan menyetujui pertukaran tahanan massal dan untuk menyelamatkan kota Hodeidah.

Pelabuhan Hodeidah berfungsi sebagai jalur kehidupan warga Yaman karena menangani seluruh pengiriman bantuan dan kebutuhan pokok masyarakat.

Meskipun menyetujui gencatan senjata di Hodeidah, pertempuran tetap pecah antara pemberontak dan pasukan pro-pemerintah di sekitar kota strategis tersebut.

Pada Rabu, para donor menjanjikan tambahan USD600 juta untuk mengatasi krisis kemanusiaan Yaman, ketika PBB dan badan-badan bantuan lainnya memperingatkan program-program bantuan vital akan dipotong tahun ini tanpa lebih banyak dana.

Rencana respons bantuan senilai USD3,85 miliar tahun ini digambarkan PBB sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia.

Bantuan hanya didanai setengahnya sebelum pertemuan tingkat tinggi PBB pada Rabu yang diselenggarakan bersama oleh Swedia, Swiss, dan Uni Eropa.

PBB memperingatkan peningkatan risiko kelaparan apabila target bantuan tidak tercapai.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Houthi Yaman Tembakkan...
Houthi Yaman Tembakkan Rudal ke Israel dan Kapal Induk Nuklir AS
Bela Gaza, Iran dan...
Bela Gaza, Iran dan Poros Perlawanan Gelar Parade Angkatan Laut 3.000 Kapal
Houthi Desak Tindakan...
Houthi Desak Tindakan Negara-negara Arab Cegah Pengusiran Warga Palestina
Bersiap Perang, 450...
Bersiap Perang, 450 Juta Warga Uni Eropa Diminta Timbun Makanan 3 Hari
5 Strategi Baru China...
5 Strategi Baru China untuk Invasi Taiwan pada 2027, dari Dermaga yang Bisa Dipindahkan hingga Pemotong Kabel Laut
5 Tuduhan AS ke Iran...
5 Tuduhan AS ke Iran yang Tidak Pernah Terbukti Kebenarannya
10 Hewan yang Jadi Sekutu...
10 Hewan yang Jadi Sekutu Terbaik dalam Perang, dari Bom Kelelawar hingga Lumba Mata-mata
Viral Pikachu Ikut Demo...
Viral Pikachu Ikut Demo di Turki, Lari Dikejar Polisi
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Pasca Puncak Arus Mudik,...
Pasca Puncak Arus Mudik, Pelabuhan Merak Lengang H-2 Lebaran
Pantauan Jalur Mudik...
Pantauan Jalur Mudik Arteri Kalimalang Arah Pantura, Pemudik Mulai Berkurang Didominasi Pemotor
Meneladani Sikap Pemaaf...
Meneladani Sikap Pemaaf Menag Nasaruddin Umar di Momen Idulfitri
Berita Terkini
Uni Eropa Bersiap untuk...
Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar, Berikut 4 Indikatornya
1 jam yang lalu
Siapa Emmanuel Lidden?...
Siapa Emmanuel Lidden? Penggila Sains Australia yang Dihukum 10 Tahun karena Ingin Membuat Senjata Nuklir
3 jam yang lalu
6 Negara yang Merayakan...
6 Negara yang Merayakan Idulfitri pada Senin 31 Maret 2025
6 jam yang lalu
Hamas Bantah Pernyataan...
Hamas Bantah Pernyataan Khaled Meshaal tentang Penyerahan Kekuasaan di Gaza
6 jam yang lalu
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
8 jam yang lalu
Iran Siapkan Operasi...
Iran Siapkan Operasi True Promise III Menarget Israel, Berikut 3 Skenarionya
8 jam yang lalu
Infografis
Houthi Klaim Mampu Gagalkan...
Houthi Klaim Mampu Gagalkan Serangan Udara AS dan Inggris
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved