Kremlin Tersinggung Erdogan Sebut Crimea Dicaplok Rusia

Jum'at, 24 September 2021 - 01:51 WIB
loading...
A A A
Eyvaz Umerov, kepala organisasi otonomi nasional dan budaya regional Tatar Crimea, menyarankan bahwa penolakan kepemimpinan Turki untuk mengakui status Crimea sebagai bagian dari Rusia adalah kesalahan geopolitik yang serius.

Umerov menyarankan pengakuan Turki atas status Crimea Rusia, yang menurutnya akan memberikan dorongan untuk babak baru pengembangan kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan antara Ankara dan Moskow. "Tapi sejauh ini, sayangnya, pihak berwenang Turki tidak ingin mendengar dari orang-orang Crimea, termasuk Tatar Crimea, yang kepentingannya mereka coba lindungi dengan penuh semangat," ujarnya.



Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada Erdogan atas pernyataannya.

"Kepala negara Ukraina berterima kasih kepada pemimpin Turki atas posisinya yang tegas tentang tidak diakuinya pencaplokan Crimea oleh Federasi Rusia ... Zelensky mencatat sifat strategis hubungan Ukraina-Turki dan pentingnya meningkatkan laju hubungan kerja sama bilateral di bidang politik, perdagangan, ekonomi, militer-teknis dan kemanusiaan. Isu interaksi di sektor energi dalam konteks diversifikasi pasokan energi dibahas," kata layanan pers Kepresidenan Ukraina dalam sebuah pernyataan.

Crimea memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung kembali dengan Rusia pada Maret 2014 setelah referendum di seluruh semenanjung Crimea, yang diselenggarakan oleh otoritas kawasan setelah kudeta Maidan yang didukung AS dan Uni Eropa di Kiev.

Referendum berlangsung hampir tepat enam puluh tahun setelah pemimpin Soviet Nikita Khrushchev memindahkan Crimea dari republik Soviet Rusia ke republik Soviet Ukraina di dalam Uni Soviet sebagai akibat dari intrik politik pribadi. Mayoritas penduduk Crimea memilih untuk bergabung kembali dengan Rusia dalam referendum 2014. Namun, bagaimana pun, Turki, sekutu NATO-nya, dan banyak negara lain terus menganggap wilayah itu sebagai bagian dari Ukraina.
(min)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1740 seconds (0.1#10.140)