Kremlin Tersinggung Erdogan Sebut Crimea Dicaplok Rusia

Jum'at, 24 September 2021 - 01:51 WIB
loading...
Kremlin Tersinggung...
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan singgung aneksasi Crimea oleh Rusia dalam pidatonya untuk Siang Majelis Umum PBB 2021. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Kremlin tersinggung dengan pidato Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Sidang Majelis Umum PBB (UNGA) pada Selasa. Dalam pidatonya, pemimpin Turki itu menyebutkan pentingnya memelihara integritas wilayah Ukraina, termasuk aneksasi atau pencaplokan Crimea .

Ukraina dan negara-negara NATO tidak mengakui bergabungnya Crimea ke Federasi Rusia dan menganggapnya sebagai aneksasi yang dilakukan Moskow.

Baca juga: Taliban Akan Terapkan Eksekusi dan Potong Tangan sebagai Hukuman di Afghanistan

Namun, Kremlin menegaskan rakyat Crimea menggelar referendum pada Maret 2014 setelah kudeta di Kiev untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung kembali dengan Rusia.

"Moskow menyesali komentar presiden Turki tentang apa yang disebut aneksasi Crimea, terutama menjelang pertemuan puncak 29 September yang direncanakannya dengan presiden Rusia di Sochi, Rusia," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

"Tentu saja kami menganggap diri kami sebagai penerima pernyataan ini; ini adalah bagaimana kami memandang mereka. Kami tentu menyesal bahwa pernyataan seperti itu dibuat sekarang, selama persiapan untuk kunjungan presiden Turki ke Federasi Rusia," kata Peskov, kepada wartawan pada Rabu, yang dilansir Sputniknews, Kamis (23/9/2021).

Dalam pidatonya di UNGA pada Selasa malam, Erdogan mengindikasikan bahwa Ankara tidak mengakui kembalinya Crimea ke Rusia, dan menuntut agar upaya dilakukan untuk melindungi minoritas Tatar di semenanjung Crimea.

"Kami menganggap penting untuk menjaga integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina, termasuk wilayah Crimea, aneksasi yang tidak kami akui. Kami perlu melakukan lebih banyak upaya untuk melindungi hak-hak Tatar Crimea," kata Erdogan.

Pihak berwenang Crimea mengecam pemimpin Turki atas komentar Erdogan, dengan Yekaterina Altabayeva, seorang senator Rusia yang berasal dari Sevastopol, menunjukkan bahwa minat Turki terhadap semenanjung itu mungkin terkait dengan nostalgia untuk abad pertengahan ketika Kekaisaran Ottoman memerintah wilayah itu.

"Tetapi keputusan penduduk Crimea, termasuk Tatar Crimea [untuk bergabung kembali dengan Rusia] adalah pasti dan final. Para politisi hari ini bebas untuk mengekspresikan pandangan mereka, ini adalah hak mereka. Tapi kami akan mengikuti Konstitusi kami dengan ketat. Setiap upaya untuk melanggar integritas teritorial Rusia akan menjadi berita buruk," tegasnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Macron Dituding Bawa...
Macron Dituding Bawa Kokain saat ke Ukraina, Ini Kata Pemerintah Prancis
5 Fakta Menarik Pemberontak...
5 Fakta Menarik Pemberontak PKK yang Menjadi Duri dalam Daging
6 Dampak Pembubaran...
6 Dampak Pembubaran Kelompok Pemberontak Kurdi PKK, Salah Satunya Fokus Gerakan Politik
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Profil Serda Satria...
Profil Serda Satria Arta Kumbara, Mantan Marinir TNI AL yang Ikut Berperang di Rusia
Trump Kunjungi Arab...
Trump Kunjungi Arab Saudi, Bakal Negosiasi Penjanjian Nuklir Damai hingga Situasi Gaza
Dikawal Jet Tempur F-15,...
Dikawal Jet Tempur F-15, Trump Tiba di Saudi
Rekomendasi
Alexander Marwata Buka...
Alexander Marwata Buka Suara Soal Pimpinan KPK Tak Tetapkan Hasto Tersangka
Profil Eddie Marzuki...
Profil Eddie Marzuki Nalapraya, Jenderal TNI Berjuluk Bapak Pencak Silat yang Pernah Jabat Wagub Jakarta
5 Potret Cantik Dearly...
5 Potret Cantik Dearly Djoshua, Wanita yang Diduga Pacar Baru Ari Lasso
Berita Terkini
Pakistan Ungkap India...
Pakistan Ungkap India Gunakan Drone Israel dengan Mesin Buatan Inggris
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Macron Dituding Bawa...
Macron Dituding Bawa Kokain saat ke Ukraina, Ini Kata Pemerintah Prancis
Hamas Murka Pemukim...
Hamas Murka Pemukim Israel Ingin Sembelih Domba di Masjid Al-Aqsa
Trump Tiba di Arab Saudi,...
Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Agama Warga Negara India...
Agama Warga Negara India dan Persentasenya di Tengah Perang Terbaru Lawan Pakistan
Infografis
Jet Tempur Su-27 Ukraina...
Jet Tempur Su-27 Ukraina Jatuh saat Duel Lawan Drone Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved