Evakuasi Berakhir, Ratusan Warga AS 'Tertinggal' di Afghanistan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Ketika lima pesawat angkut militer Amerika Serikat (AS) terakhir lepas landas dari Afghanistan , mereka meninggalkan hingga 200 warga Amerika dan ribuan orang Afghanistan yang putus asa yang tidak bisa keluar. Kini nasib mereka bergantung pada Taliban untuk mengizinkan mereka keluar dari Afghanistan.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan AS akan terus berusaha mengeluarkan warga Amerika dan Afghanistan dari negara itu, dan akan bekerja dengan tetangga Afghanistan untuk mengamankan keberangkatan mereka baik melalui darat atau dengan penerbangan charter begitu bandara Kabul dibuka kembali.
“Kami tidak memiliki ilusi bahwa semua ini akan mudah, atau cepat,” kata Blinken, menambahkan bahwa jumlah total orang Amerika yang berada di Afghanistan dan masih ingin pergi mungkin mendekati 100 seperti dikutip dari AP, Selasa (31/8/2021).
Berbicara tak lama setelah Pentagon mengumumkan selesainya penarikan militer AS, Blinken mengatakan Kedutaan Besar AS di Kabul akan tetap tutup dan kosong untuk masa mendatang. Diplomat Amerika, katanya, akan ditempatkan di Doha, Qatar.
“Kami akan melanjutkan upaya tanpa henti kami untuk membantu warga Amerika, warga negara asing, dan warga Afghanistan meninggalkan Afghanistan jika mereka mau,” ujar Blinken dalam pidato dari Departemen Luar Negeri.
"Komitmen kami kepada mereka tidak memiliki batas waktu," tegasnya.
Sementara komanda Komando Pusat (CENTCOM) AS, Jenderal Marinir Frank McKenzie, mengatakan kepada wartawan bahwa militer AS mampu mengeluarkan sebanyak 1.500 warga Afghanistan pada jam-jam terakhir misi evakuasi Amerika. Tapi sekarang terserah pada Departemen Luar Negeri yang bekerja dengan Taliban untuk mengeluarkan lebih banyak orang.
McKenzie mengatakan tidak ada warga yang terdampar di bandara dan tidak ada yang berada di beberapa penerbangan militer terakhir. Dia mengatakan militer AS mempertahankan kemampuan untuk mengeluarkan warga Amerika sampai tepat sebelum akhir, tetapi tidak ada dari mereka yang berhasil sampai ke bandara.
"Ada banyak hati yang hancur terkait dengan kepergian ini," kata McKenzie.
"Kami tidak mengeluarkan semua orang yang kami inginkan. Tapi saya pikir jika kami tinggal 10 hari lagi, kami tidak akan mengeluarkan semua orang yang kami inginkan,” ia menambahkan.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan AS akan terus berusaha mengeluarkan warga Amerika dan Afghanistan dari negara itu, dan akan bekerja dengan tetangga Afghanistan untuk mengamankan keberangkatan mereka baik melalui darat atau dengan penerbangan charter begitu bandara Kabul dibuka kembali.
“Kami tidak memiliki ilusi bahwa semua ini akan mudah, atau cepat,” kata Blinken, menambahkan bahwa jumlah total orang Amerika yang berada di Afghanistan dan masih ingin pergi mungkin mendekati 100 seperti dikutip dari AP, Selasa (31/8/2021).
Berbicara tak lama setelah Pentagon mengumumkan selesainya penarikan militer AS, Blinken mengatakan Kedutaan Besar AS di Kabul akan tetap tutup dan kosong untuk masa mendatang. Diplomat Amerika, katanya, akan ditempatkan di Doha, Qatar.
“Kami akan melanjutkan upaya tanpa henti kami untuk membantu warga Amerika, warga negara asing, dan warga Afghanistan meninggalkan Afghanistan jika mereka mau,” ujar Blinken dalam pidato dari Departemen Luar Negeri.
"Komitmen kami kepada mereka tidak memiliki batas waktu," tegasnya.
Sementara komanda Komando Pusat (CENTCOM) AS, Jenderal Marinir Frank McKenzie, mengatakan kepada wartawan bahwa militer AS mampu mengeluarkan sebanyak 1.500 warga Afghanistan pada jam-jam terakhir misi evakuasi Amerika. Tapi sekarang terserah pada Departemen Luar Negeri yang bekerja dengan Taliban untuk mengeluarkan lebih banyak orang.
McKenzie mengatakan tidak ada warga yang terdampar di bandara dan tidak ada yang berada di beberapa penerbangan militer terakhir. Dia mengatakan militer AS mempertahankan kemampuan untuk mengeluarkan warga Amerika sampai tepat sebelum akhir, tetapi tidak ada dari mereka yang berhasil sampai ke bandara.
"Ada banyak hati yang hancur terkait dengan kepergian ini," kata McKenzie.
"Kami tidak mengeluarkan semua orang yang kami inginkan. Tapi saya pikir jika kami tinggal 10 hari lagi, kami tidak akan mengeluarkan semua orang yang kami inginkan,” ia menambahkan.
(ian)