Panglima Militer Afghanistan Dipecat saat Taliban Makin Menggila

Jum'at, 13 Agustus 2021 - 05:01 WIB
loading...
A A A
Lebih dari 1.000 warga sipil telah tewas di Afghanistan dalam sebulan terakhir, menurut PBB.

Juga pada Rabu, Presiden Ghani mengadakan pembicaraan krisis di Mazar-i-Sharif dengan panglima perang etnis Uzbekistan Abdul Rashid Dostum dan pemimpin etnis Tajik terkemuka Atta Mohammad Noor tentang mempertahankan kota.

Dostum adalah seorang komandan veteran yang mengatakan, "Taliban telah datang ke utara beberapa kali tetapi mereka selalu terjebak."

“Selama bertahun-tahun, Ghani mencoba mengesampingkan para panglima perang dalam upaya memperkuat Tentara Nasional Afghanistan, dan sekarang dia berpaling kepada mereka pada saat dibutuhkan,” tutur wartawan BBC Ethirajan Anbarasan.

Awal pekan ini, presiden juga setuju mempersenjatai milisi pro-pemerintah untuk berperang melawan Taliban.

Mazar-i-Sharif terletak dekat perbatasan dengan Uzbekistan dan Tajikistan, dan kehilangan kota itu akan menandai runtuhnya kendali pemerintah atas Afghanistan utara.

Di Kunduz, ibu kota provinsi utara lainnya, ratusan tentara pemerintah yang sebelumnya mundur ke bandara setelah Taliban menyerbu kota, kini telah menyerah.

Menurut laporan media lokal, Taliban kini telah mengambil alih bandara Kunduz dan korps tentara yang ditempatkan di sana telah menyerah.

Sumber-sumber lokal mengatakan kepada BBC bahwa pertempuran juga berkecamuk di Ghazni Afghanistan timur pada Rabu, setelah gerilyawan Taliban memasuki pusat kota.

Kelompok kemanusiaan Palang Merah Internasional (ICRC) kemudian mengatakan pertempuran sengit "jalan-demi-jalan" terjadi di kota terbesar kedua di Afghanistan, Kandahar.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1812 seconds (0.1#10.140)