Fenomena Imbalan Seks untuk Operasi Plastik di 'Ibu Kota Narkoba' Meksiko
loading...
A
A
A
"Saya menginginkan kehidupan yang tidak bisa diberikan keluarga saya karena kemiskinan," katanya. "Jadi ketika saya berusia 16 tahun, saya memberi tahu Ibu saya bahwa saya akan hidup sendiri. Saya ingat nenek saya berkata, 'Tapi kamu masih anak-anak, apa yang akan kamu lakukan?' Dan saya berkata, 'Saya punya tangan dan kaki, dan saya cerdas. Saya bisa bekerja'."
Carmen pindah ke Culiacan, dan tinggal bersama salah satu dari banyak keluarga yang terkait dengan kejahatan terorganisir. Tapi di rumah itu, dia diserang secara seksual. Carmen mengambil kesempatan dan menceritakan kepada seorang pria yang ditemuinya.
"Dia melihat saya sangat takut dan dia berkata, 'Ambil nomor saya'. Saya menemukan keberanian untuk meninggalkan rumah itu, dan tetap berhubungan dengannya," papar Carmen.
Hubungan itu menjadi seksual.
"Dia mengatakan kepada saya, 'Kamu perempuan, kamu sendirian dan tidak ada yang melindungimu di Culiacan, kota yang berbahaya.'
"Dia berkata, 'Aku akan menjadi Ayah baptismu'. Jadi saya melihatnya ketika dia ingin melihat saya, dan semua orangnya tahu siapa saya. Saya bisa berjalan-jalan di mana saja di Culiacan, dan saya merasa sangat terlindungi bahwa tidak akan terjadi apa-apa dengan saya."
Dia tidak tahu berapa banyak wanita lain yang memiliki hubungan serupa dengan pria yang sama ini.
Carmen berani dan tegas. Ini adalah seorang wanita muda yang bermimpi masuk universitas dan memulai bisnisnya sendiri, dan dia telah menghitung bahwa cara untuk mencapai tujuannya di Sinaloa adalah dengan menyerah pada keinginan seorang pria yang juga dia identifikasi sangat berbahaya.
"Saya tidak berhenti takut padanya. Ketika saya bertemu dengannya ada pembicaraan tentang mafia, tentang bisnis—itu membuat saya takut," katanya.
"Apa yang saya coba lakukan adalah melupakan apa yang saya dengar dan lihat, karena itu bisa membuat Anda mendapat masalah...Mungkin pelindung saya tidak buruk, tapi dia melakukan hal-hal buruk. Dan dia mungkin tidak ingin menyakiti saya, tapi dia bisa membuat saya hilang entah dia jahat atau tidak."
Carmen pindah ke Culiacan, dan tinggal bersama salah satu dari banyak keluarga yang terkait dengan kejahatan terorganisir. Tapi di rumah itu, dia diserang secara seksual. Carmen mengambil kesempatan dan menceritakan kepada seorang pria yang ditemuinya.
"Dia melihat saya sangat takut dan dia berkata, 'Ambil nomor saya'. Saya menemukan keberanian untuk meninggalkan rumah itu, dan tetap berhubungan dengannya," papar Carmen.
Hubungan itu menjadi seksual.
"Dia mengatakan kepada saya, 'Kamu perempuan, kamu sendirian dan tidak ada yang melindungimu di Culiacan, kota yang berbahaya.'
"Dia berkata, 'Aku akan menjadi Ayah baptismu'. Jadi saya melihatnya ketika dia ingin melihat saya, dan semua orangnya tahu siapa saya. Saya bisa berjalan-jalan di mana saja di Culiacan, dan saya merasa sangat terlindungi bahwa tidak akan terjadi apa-apa dengan saya."
Dia tidak tahu berapa banyak wanita lain yang memiliki hubungan serupa dengan pria yang sama ini.
Carmen berani dan tegas. Ini adalah seorang wanita muda yang bermimpi masuk universitas dan memulai bisnisnya sendiri, dan dia telah menghitung bahwa cara untuk mencapai tujuannya di Sinaloa adalah dengan menyerah pada keinginan seorang pria yang juga dia identifikasi sangat berbahaya.
"Saya tidak berhenti takut padanya. Ketika saya bertemu dengannya ada pembicaraan tentang mafia, tentang bisnis—itu membuat saya takut," katanya.
"Apa yang saya coba lakukan adalah melupakan apa yang saya dengar dan lihat, karena itu bisa membuat Anda mendapat masalah...Mungkin pelindung saya tidak buruk, tapi dia melakukan hal-hal buruk. Dan dia mungkin tidak ingin menyakiti saya, tapi dia bisa membuat saya hilang entah dia jahat atau tidak."