Trump Ancam Tutup Media Sosial usai Twitter Cek Fakta Tweet-nya

Kamis, 28 Mei 2020 - 02:33 WIB
loading...
Trump Ancam Tutup Media...
Presiden Amerika Serikat Donald John Trump. Foto/REUTERS/Leah Millis
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menutup perusahaan media sosial atau pun mengatur dengan aturan baru. Ancaman dilontarkan setelah pihak Twitter melakukan cek fakta atas dua tweet-nya.

Presiden Amerika tidak dapat secara sepihak. Langkah seperti itu biasanya memerlukan otorisasi Kongres AS atau pun Komisi Komunikasi Federal (FCC).

Kendati demikian, hal itu tidak akan menghentikan Trump dari langkahnya untuk mengeluarkan peringatan yang kuat.

Ancaman presiden itu muncul dalam tweet-nya. "Partai Republik merasa bahwa Platform Media Sosial benar-benar membungkam suara-suara konservatif. Kami akan sangat mengatur, atau menutupnya, sebelum kami membiarkan hal ini terjadi. Kami melihat apa yang mereka coba lakukan, dan gagal, pada 2016. Kami tidak dapat membiarkan versi yang lebih canggih dari itu ....," tulis Trump via akun @realDonaldTrump.

"....terjadi lagi. Sama seperti kita tidak bisa membiarkan Surat Suara Masuk (Mail-In Ballots) berskala besar berakar di negara kita. Ini akan menjadi gratis untuk semua kecurangan, pemalsuan dan pencurian Surat Suara. Siapa pun yang paling curang akan menang. Begitu juga dengan Media Sosial. Bersihkan tindakanmu, sekarang!!!!," lanjut Trump.

Trump dan tim kampanyenya marah setelah pihak Twitter menambahkan frasa peringatan untuk dua tweet Trump yang menyebut surat suara "curang" dan meramalkan bahwa "kotak surat akan dirampok". (Baca: Cekik Pria Kulit Hitam Hingga Meninggal, 4 Polisi AS Dipecat )

Di bawah tweet, sekarang ada tautan bertuliskan; "Dapatkan fakta tentang surat suara masuk" yang memandu pengguna ke halaman Twitter dengan cek fakta dan berita tentang klaim Trump yang tidak berdasar.

Trump menjawab di Twitter, menuduh platform media sosial itu ikut campur dalam Pemilihan Presiden 2020. "Sebagai presiden, saya tidak akan membiarkan ini terjadi," katanya, seperti dikutip AP, Kamis (28/5/2020).

Manajer kampanye 2020-nya, Brad Parscale, mengatakan bias politik jelas datang dari pihak Twitter. "Ini telah memimpin kampanye untuk menarik semua iklan kami dari Twitter bulan lalu," katanya. Twitter telah melarang semua iklan politik sejak November lalu.

Trump tidak menjelaskan ancamannya secara lebih rinci pada hari Rabu. Tetapi beberapa sekutu Trump, yang menuduh pihak perusahaan teknologi bertindak bias, mempertanyakan apakah platform seperti Twitter dan Facebook harus terus menikmati perlindungan tanggung jawab sebagai "platform" di bawah hukum federal atau diperlakukan lebih seperti penerbit, yang dapat menghadapi tuntutan hukum.

"Teknologi besar mendapat bantuan besar dari pemerintah federal," kata Senator Republik, Josh Hawley, kepada Fox News.

"Mereka mendapatkan kekebalan khusus ini, kekebalan khusus ini dari tuntutan dan dari kewajiban yang bernilai miliaran dolar bagi mereka setiap tahun. Mengapa mereka mendapat subsidi dari pembayar pajak federal untuk menyensor konservatif, menyensor orang yang kritis terhadap China?," ujarnya.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jurnalis Gugat Pemerintahan...
Jurnalis Gugat Pemerintahan Trump karena Tutup VoA dan Merumahkan 1.300 Karyawannya
6 Hal Bikin Penasaran...
6 Hal Bikin Penasaran dari F-47 Amerika, Pengganti Jet Tempur Siluman F-22 Raptor
Trump Bela Putin, Tepis...
Trump Bela Putin, Tepis Klaim Rusia Tolak Gencatan Senjata dengan Ukraina
Jadi Transgender, Anak...
Jadi Transgender, Anak Miliarder Elon Musk Luapkan Kemarahan pada Ayahnya dan Trump
AS Bikin Pesawat Tempur...
AS Bikin Pesawat Tempur Canggih Baru F-47, Selamat Tinggal Jet Siluman F-22 Raptor
Houthi Terus Melawan,...
Houthi Terus Melawan, AS Akan Kerahkan Kapal Induk Nuklir Kedua
Trump Dukung Penuh Tindakan...
Trump Dukung Penuh Tindakan Brutal Israel di Gaza
Gedung Putih Tuding...
Gedung Putih Tuding Biden Penyebab Krisis Telur Mahal di AS
Pemimpin Tertinggi Ali...
Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei: AS akan Dapat Tamparan Keras jika Serang Iran
Rekomendasi
China Setop Impor LNG...
China Setop Impor LNG AS Gegara Tarif Trump, Geser ke Sumber Alternatif
Awas, Patrick Kluivert...
Awas, Patrick Kluivert Pernah Dibantai Bahrain 0-4 saat Melatih Curacao!
2,5 Juta Tiket KA Lebaran...
2,5 Juta Tiket KA Lebaran 2025 Sudah Terjual! Ini 10 Relasi Terpadat
Berita Terkini
Tentara Sudan Kuasai...
Tentara Sudan Kuasai Istana Kepresidenan, Pemberontak Masih Tebar Ancaman
14 menit yang lalu
Hizbullah Hujani Israel...
Hizbullah Hujani Israel Roket, Zionis Meradang dan Siap Perang
1 jam yang lalu
Siapa Frank Tavares?...
Siapa Frank Tavares? Pria yang Pernah Jadi Biarawati selama 22 Tahun demi Cinta Sejatinya
2 jam yang lalu
Jet Tempur Nirawak Turki...
Jet Tempur Nirawak Turki KIZILELMA Sukses Bermanuver
3 jam yang lalu
Kisah Bayi Rachel Rollinson...
Kisah Bayi Rachel Rollinson Dibuang karena Dianggap Bawa Sial, 60 Tahun Kemudian Bertemu Ibu Kandungnya
3 jam yang lalu
ISGS Bantai 44 Orang...
ISGS Bantai 44 Orang di Dalam Masjid Niger, 13 Kritis
4 jam yang lalu
Infografis
Garuda Biru Tolak PPN...
Garuda Biru Tolak PPN 12% Menggema di Media Sosial
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved