COVID-19 Indonesia Mengkhawatirkan, Australia Bantu 2,5 Juta Vaksin
loading...
A
A
A
CANBERRA - Australia akan mengirim 2,5 juta dosis vaksin AstraZeneca ke Indonesia dan akan mendanai 1.000 ventilator untuk negara ini. Respons Canberra datang setelah pandemi COVID-19 di negara ini semakin mengkhawatirkan.
Indonesia pada hari Rabu melaporkan tambahan 34.379 kasus baru infeksi COVID-19, sehingga akumulasi kasus positif virus corona saat ini sebanyak 2.379.397. Pada hari yang sama, jumlah korban meninggal bertambah 1.040 jiwa dan merupakan angka kematian tertinggi sejak pandemi terjadi di negara ini.
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan dia telah berbicara dengan mitranya dari Indonesia, Retno Marsudi, pada hari Rabu untuk mengonfirmasi dukungan kesehatan dengan segera.
“Australia mendukung mitra dekat dan tetangga kami Indonesia dalam menanggapi lonjakan signifikan kasus COVID-19,” kata Payne dalam sebuah pernyataan.
Canberra mengatakan paket bantuan itu termasuk USD12 juta untuk peralatan medis terkait oksigen dan lainnya, termasuk 1.000 ventilator, hingga 700 konsentrator oksigen, lebih dari 170 tabung oksigen dan pasokan medis lainnya.
Lebih dari 60 orang dilaporkan meninggal di rumah sakit di mana pasokan oksigen hampir habis akhir pekan lalu, sementara proyek data LaporCovid-19 melaporkan tidak dapat menyediakan tempat tidur untuk pasien yang sakit.
Pemerintah Australia juga akan memberikan Indonesia lebih dari 40.000 alat tes antigen cepat, bersama dengan 2,5 juta dosis vaksin AstraZeneca.
Payne mengatakan Australia memberikan dukungan untuk memperluas kapasitas tes cepat, mempertahankan layanan kesehatan yang ada, dan membantu fasilitas medis darurat saat Indonesia menanggapi jumlah kasus yang terus meningkat.
Kelompok bantuan Save the Children telah memperingatkan sebelumnya bahwa komunitas internasional agar memberikan bantuan mendesak lebih lanjut, karena krisis COVID-19 di Indonesia akan cepat lepas kendali. "Lebih banyak anak dan orang dewasa akan meninggal," kata kelompok tersebut seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (8/7/2021).
Juru bicara urusan luar negeri Partai Buruh, Penny Wong, mengatakan pada hari Selasa bahwa situasinya “sangat memprihatinkan” dan Australia harus bertindak sekarang dengan tanggapan yang komprehensif terhadap kebutuhan Indonesia, termasuk penyediaan oksigen darurat.
Juru bicara urusan luar negeri Partai Hijau, Janet Rice, juga telah meminta Australia untuk bergabung dengan komunitas internasional untuk mengatasi krisis yang meningkat pesat yang terjadi tepat di depan pintu Australia.
Indonesia sejak pekan lalu memberlakukan pembatasan darurat di Jawa dan Bali karena data menunjukkan virus corona varian Delta sekarang mendorong wabah yang memburuk di negara ini.
Indonesia pada hari Rabu melaporkan tambahan 34.379 kasus baru infeksi COVID-19, sehingga akumulasi kasus positif virus corona saat ini sebanyak 2.379.397. Pada hari yang sama, jumlah korban meninggal bertambah 1.040 jiwa dan merupakan angka kematian tertinggi sejak pandemi terjadi di negara ini.
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan dia telah berbicara dengan mitranya dari Indonesia, Retno Marsudi, pada hari Rabu untuk mengonfirmasi dukungan kesehatan dengan segera.
“Australia mendukung mitra dekat dan tetangga kami Indonesia dalam menanggapi lonjakan signifikan kasus COVID-19,” kata Payne dalam sebuah pernyataan.
Canberra mengatakan paket bantuan itu termasuk USD12 juta untuk peralatan medis terkait oksigen dan lainnya, termasuk 1.000 ventilator, hingga 700 konsentrator oksigen, lebih dari 170 tabung oksigen dan pasokan medis lainnya.
Lebih dari 60 orang dilaporkan meninggal di rumah sakit di mana pasokan oksigen hampir habis akhir pekan lalu, sementara proyek data LaporCovid-19 melaporkan tidak dapat menyediakan tempat tidur untuk pasien yang sakit.
Pemerintah Australia juga akan memberikan Indonesia lebih dari 40.000 alat tes antigen cepat, bersama dengan 2,5 juta dosis vaksin AstraZeneca.
Payne mengatakan Australia memberikan dukungan untuk memperluas kapasitas tes cepat, mempertahankan layanan kesehatan yang ada, dan membantu fasilitas medis darurat saat Indonesia menanggapi jumlah kasus yang terus meningkat.
Kelompok bantuan Save the Children telah memperingatkan sebelumnya bahwa komunitas internasional agar memberikan bantuan mendesak lebih lanjut, karena krisis COVID-19 di Indonesia akan cepat lepas kendali. "Lebih banyak anak dan orang dewasa akan meninggal," kata kelompok tersebut seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (8/7/2021).
Juru bicara urusan luar negeri Partai Buruh, Penny Wong, mengatakan pada hari Selasa bahwa situasinya “sangat memprihatinkan” dan Australia harus bertindak sekarang dengan tanggapan yang komprehensif terhadap kebutuhan Indonesia, termasuk penyediaan oksigen darurat.
Juru bicara urusan luar negeri Partai Hijau, Janet Rice, juga telah meminta Australia untuk bergabung dengan komunitas internasional untuk mengatasi krisis yang meningkat pesat yang terjadi tepat di depan pintu Australia.
Indonesia sejak pekan lalu memberlakukan pembatasan darurat di Jawa dan Bali karena data menunjukkan virus corona varian Delta sekarang mendorong wabah yang memburuk di negara ini.
(min)