PBB: Israel Blak-blakan Langgar Hukum Internasional, Setop Permukiman
loading...
A
A
A
Dia mengatakan, “Penghentian permusuhan setelah 11 hari perang Gaza bulan lalu tetap sangat rapuh."
Dia menambahkan, “PBB bekerja sama dengan Israel, Palestina dan berbagai mitra termasuk Mesir untuk memperkuat gencatan senjata, memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan darurat mendesak dan menstabilkan situasi di Gaza.”
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, telah menuntut pelonggaran blokade Israel. Israel mengatakan tidak akan mentolerir bahkan serangan yang relatif kecil dari Gaza, termasuk peluncuran balon pembakar, yang memicu serangan udara Israel pekan lalu.
“Saya mendesak semua pihak menahan diri dari langkah dan provokasi sepihak, mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan, dan membiarkan upaya ini berhasil,” papar Wennesland kepada Dewan Keamanan PBB.
“Setiap orang harus melakukan bagian mereka untuk memfasilitasi diskusi yang sedang berlangsung untuk menstabilkan situasi di lapangan dan menghindari eskalasi dahsyat lainnya di Gaza,” ujar dia.
Dia meminta semua faksi Palestina melakukan upaya serius memastikan penyatuan kembali Gaza dan Tepi Barat di bawah satu pemerintah nasional yang sah dan demokratis.
Dia mengatakan Gaza harus tetap menjadi bagian dari negara Palestina dan solusi dua negara.
Selama periode pelaporan Maret hingga Juni, Guterres mengatakan 295 warga Palestina, termasuk 42 wanita dan 73 anak-anak, dibunuh pasukan keamanan Israel dan 10.149 terluka selama demonstrasi, bentrokan, operasi pencarian dan penangkapan, serangan udara, penembakan dan insiden lainnya di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Sekjen PBB mengatakan 90 anggota pasukan keamanan Israel dan 857 warga sipil Israel terluka oleh warga Palestina selama periode yang sama dalam bentrokan.
“Perang Gaza adalah eskalasi permusuhan terburuk sejak 2014, dengan kelompok-kelompok bersenjata Palestina menembakkan lebih dari 4.000 roket dan proyektil ke arah Israel dan pasukan Israel melakukan lebih dari 1.500 serangan dari udara, darat dan laut melintasi Jalur Gaza,” ujar Guterres, mengutip sumber-sumber Israel.
Dia menambahkan, “PBB bekerja sama dengan Israel, Palestina dan berbagai mitra termasuk Mesir untuk memperkuat gencatan senjata, memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan darurat mendesak dan menstabilkan situasi di Gaza.”
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, telah menuntut pelonggaran blokade Israel. Israel mengatakan tidak akan mentolerir bahkan serangan yang relatif kecil dari Gaza, termasuk peluncuran balon pembakar, yang memicu serangan udara Israel pekan lalu.
“Saya mendesak semua pihak menahan diri dari langkah dan provokasi sepihak, mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan, dan membiarkan upaya ini berhasil,” papar Wennesland kepada Dewan Keamanan PBB.
“Setiap orang harus melakukan bagian mereka untuk memfasilitasi diskusi yang sedang berlangsung untuk menstabilkan situasi di lapangan dan menghindari eskalasi dahsyat lainnya di Gaza,” ujar dia.
Dia meminta semua faksi Palestina melakukan upaya serius memastikan penyatuan kembali Gaza dan Tepi Barat di bawah satu pemerintah nasional yang sah dan demokratis.
Dia mengatakan Gaza harus tetap menjadi bagian dari negara Palestina dan solusi dua negara.
Selama periode pelaporan Maret hingga Juni, Guterres mengatakan 295 warga Palestina, termasuk 42 wanita dan 73 anak-anak, dibunuh pasukan keamanan Israel dan 10.149 terluka selama demonstrasi, bentrokan, operasi pencarian dan penangkapan, serangan udara, penembakan dan insiden lainnya di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Sekjen PBB mengatakan 90 anggota pasukan keamanan Israel dan 857 warga sipil Israel terluka oleh warga Palestina selama periode yang sama dalam bentrokan.
“Perang Gaza adalah eskalasi permusuhan terburuk sejak 2014, dengan kelompok-kelompok bersenjata Palestina menembakkan lebih dari 4.000 roket dan proyektil ke arah Israel dan pasukan Israel melakukan lebih dari 1.500 serangan dari udara, darat dan laut melintasi Jalur Gaza,” ujar Guterres, mengutip sumber-sumber Israel.