Hacker Korut Coba Retas Pusat Penelitian Nuklir Korsel

Sabtu, 19 Juni 2021 - 22:13 WIB
loading...
Hacker Korut Coba Retas...
Kelompok hacker dari Korut coba retas pusat penelitian nuklir Korsel. Foto/Ilustrasi
A A A
SEOUL - Seorang anggota parlemen Korea Selatan (Korsel) mengatakan sebuah kelompok hacker Korea Utara (Korut) diduga telah masuk ke pusat penelitian nuklir negara itu bulan lalu. Ini menandai serangan terbaru dalam serangkaian upaya serangan siber.

"Institut Penelitian Energi Atom Korea (KAERI) melihat akses pengguna tak dikenal, menembus sistem VPN pada 14 Mei," ungkap Ha Tae-keung, anggota komite intelijen parlemen Korsel seperti dikutip dari ABC News, Sabtu (19/6/2021).

Lembaga think tank nuklir Korsel itu telah memblokir alamat IP penyerang dan meningkatkan keamanan sistemnya sebagai tindakan balasan ketika ditemukan pada 31 Mei.

Menurut KAERI pihak berwenang masih menyelidiki skala peretasan.



Perusahaan keamanan siber yang berbasis di Seoul, IssueMakersLab, melakukan analisis pada alamat IP penyerang pada hari Kamis dan menemukan bahwa salah satu dari tiga alamat ditelusuri kembali ke kelompok peretas terkenal Kimsuky, yang dikenal karena afiliasinya dengan agen mata-mata Korut. Analisis mengidentifikasi bahwa itu adalah alamat yang sama yang menargetkan pengembang vaksin COVID-19 di Korsel tahun lalu.

"Kimsuky adalah kelompok peretas yang diidentifikasi pada tahun 2011. Kami telah mengamati upaya peretasan mereka yang konsisten terhadap lembaga terkait pemerintah Korea Selatan dan beberapa perusahaan," kata Simon Choi, kepala IssueMakersLab, kepada ABC News.

Analis di Korsel dengan hati-hati berspekulasi bahwa peretasan itu mungkin ada hubungannya dengan visi pemimpin Korut untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Sebelumnya, pada tahun 2014, Kimsuky berhasil melakukan serangan hacking terhadap Korea Hydro & Nuclear Power Co. Ltd Korsel.

"Masuk akal untuk berpikir bahwa Korea Utara mungkin terlibat dalam meretas think tank nuklir, mengingat situasi kekurangan tenaga listrik dan minat yang kuat pada kemandirian energi," ucap Park Jiyoung, seorang ahli fisika nuklir di Asan Institute di Seoul, kepada ABC News.



Pakar pertahanan siber Lim Jong-in di Sekolah Pascasarjana Teknologi Informasi Korsel juga melihat cukup alasan bagi Korut untuk diam-diam menjangkau data pembangkit listrik tenaga nuklir yang dikumpulkan oleh think tank Korsel.

"Korea Utara mungkin memiliki berbagai data dan teknologi dalam mengembangkan senjata nuklir, tetapi sangat lemah dalam pembangkit listrik energi," kata Lim kepada ABC News.

"KAERI memiliki data tentang reaktor modular kecil serta pembangkit listrik tenaga nuklir lainnya yang akan sangat diminati oleh Korea Utara yang kekurangan energi," imbuhnya.

KAERI adalah lembaga penelitian nasional yang memainkan peran penting dalam membangun pembangkit listrik tenaga nuklir Korsel, mentransfer teknologi nuklir ke industri lokal untuk aplikasi praktis.



Pemimpin Korut Kim Jong-un telah menyebutkan rencana negara komunis itu untuk mengembangkan kemampuan pembangkit listrik tenaga nuklir dalam pidatonya pada tahun 2019. Intelijen internasional telah memantau pengembangan senjata nuklir negara itu menggunakan plutonium dari bahan bakar reaktor bekas.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
AS Kerahkan Pesawat...
AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-1B ke Semenanjung Korea, Korut Sebut Gertakan Sembrono
Iran Ungkap Rincian...
Iran Ungkap Rincian Tuntutan dalam Negosiasi Nuklir
Korea Utara Bikin Kapal...
Korea Utara Bikin Kapal Perang Terbesar dan Tercanggih, Berikut Penampakannya
Penyelundupan Ilegal...
Penyelundupan Ilegal di Perbatasan Korea Utara dan China Picu Tragedi Kemanusiaan
Adik Kim Jong-un: Tak...
Adik Kim Jong-un: Tak Peduli dengan AS, Status Korut Negara Bersenjata Nuklir Tak Bisa Dibatalkan
4 Bulan setelah Deklarasikan...
4 Bulan setelah Deklarasikan Darurat Militer, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang Dimakzulkan Akhirnya Dicopot
Sugianto Dipuji sebagai...
Sugianto Dipuji sebagai Pahlawan karena Menyelamatkan Lansia saat Kebakaran Hutan di Korea Selatan
Menhan AS Diduga Bagikan...
Menhan AS Diduga Bagikan Rincian Serangan Militer di Grup Chat Berisi Istri dan Saudaranya
Riwayat Penyakit Paus...
Riwayat Penyakit Paus Fransiskus hingga Wafat
Rekomendasi
Tenny Tap Ungkap Fakta...
Tenny Tap Ungkap Fakta Kelam Seorang Bangsawan Elizabeth Bathory
Aliran Dana Korupsi...
Aliran Dana Korupsi hingga Judi 2024 Capai Rp1.459 Triliun, Sahroni: Balikin Duitnya Semaksimal Mungkin!
2 Pelari Indonesia Tatap...
2 Pelari Indonesia Tatap London Marathon 2025, Galang Dana Pendidikan untuk Anak Kurang Mampu
Berita Terkini
Siapa Saja Calon Paus...
Siapa Saja Calon Paus Berikutnya dan Bagaimana Proses Seleksinya?
38 menit yang lalu
Profil dan Biodata Paus...
Profil dan Biodata Paus Fransiskus, Pembawa Perubahan dan Keterbukaan Gereja Katolik
1 jam yang lalu
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
1 jam yang lalu
BREAKING NEWS! Paus...
BREAKING NEWS! Paus Fransiskus Meninggal Dunia
1 jam yang lalu
Kasus Pencucian Uang...
Kasus Pencucian Uang Rp285,9 T, Hukuman Bui Seumur Hidup Miliarder Truong My Lan Dipangkas Jadi 30 Tahun
2 jam yang lalu
5 Fakta Israel Halangi...
5 Fakta Israel Halangi Jemaah Kristen Palestina Rayakan Paskah
2 jam yang lalu
Infografis
KAI KF-21 Pesawat Karya...
KAI KF-21 Pesawat Karya Indonesia Korsel dengan Teknologi Siluman
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved