Curi Pasir Pantai Sardinia, Puluhan Turis Didenda Rp51 Juta

Minggu, 06 Juni 2021 - 09:43 WIB
loading...
Curi Pasir Pantai Sardinia, Puluhan Turis Didenda Rp51 Juta
Puluhan turis terancam didenda hingga Rp51 juta setelah kedapatan mencuri pasir pantai Pulau Sardinia. Foto/The Guardian
A A A
ROMA - Puluhanturis terancam didenda hingga Rp51 juta karena mencuri pasir dan kerang dari pantai di Pulau Sardinia, Italia , menurut laporan media lokal.

Pihak berwenang mengatakan pada akhir pekan kemarin, 41 orang telah dilaporkan karena pencurian sekitar 100kg pasir dari pantai dalam insiden terpisah.

Pasir putih Sardinia yang terkenal sangat berharga di pulau ini dan dilarang keras untuk mencurinya. Perdagangan pasir, kerikil, dan kerang Sardinia dibuat ilegal pada tahun 2017.

Denda yang dikenakan mungkin tampak berat, tetapi selama bertahun-tahun penduduk pulau mengeluhkan tentang pencurian aset alam mereka.



Turis, terutama orang Eropa dan termasuk beberapa orang Italia, membotolkan pasir dari pantai Sardinia untuk disimpan sebagai suvenir atau melelangnya secara online.

Sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung, polisi militer dan bea cukai di Sardinia telah memantau bandara dan pelabuhan, dan juga mencari situs penjualan ilegal. Turis yang mencoba mengeluarkan pasir botolan di bagasi mereka telah ditangkap selama pemeriksaan pabean menggunakan sinar-X.

Polisi mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir mereka telah menemukan lusinan iklan online untuk penjualan barang-barang yang dikumpulkan dari pantai pulau Mediterania itu secara ilegal, beberapa di antaranya dengan apa yang mereka sebut sebagai "harga tinggi".

Rincian mereka yang dituduh melakukan kesalahan telah dilaporkan ke Korps Kehutanan (polisi negara bagian nasional) Sardinia dan menghadapi denda di bawah hukum regional pulau itu.



Polisi mengatakan mereka telah mengumpulkan denda sekitar Rp225 juta tahun ini, menambahkan bahwa barang-barang yang disita dikembalikan ke daerah dari mana mereka diambil jika memungkinkan.

Pada halaman Facebook yang dibuat untuk menyoroti masalah yang disebut "Sardinia dirampok dan dijarah", pengguna sering menggambarkan ancaman pencurian seperti keadaan darurat lingkungan.

Pierluigi Cocco, seorang ilmuwan lingkungan dan penduduk ibukota Sardinia, Cagliari, mengatakan kepada BBC bahwa pantai adalah alasan utama mengapa wisatawan tertarik ke Pulau Sardinia.

"Bagi sebagian orang membawa pulang pasir menjadi pengingat akan kenangan berharga," katanya seperti dikutip dari BBC, Minggu (6/62021).



Namun dia mengatakan pemindahan pasir dapat berkontribusi pada pengurangan pantai selama bertahun-tahun, yang akan menimbulkan ancaman lingkungan karena perubahan iklim menyebabkan kenaikan permukaan laut.

Korps Kehutanan pulau itu juga mengatakan bahwa mengambil pasir dari waktu ke waktu dapat menghancurkan pantai Sardinia, yang tercipta selama jutaan tahun.

Pada tahun 2019, pasangan Prancis yang mengunjungi Sardinia tertangkap basah membawa 40kg pasir di bagasi SUV mereka.

Polisi menemukan pasir yang dijejalkan ke dalam 14 botol plastik yang diambil dari sebuah pantai di Chia, Sardinia selatan.



Pasangan itu mengatakan kepada polisi bahwa mereka ingin membawanya pulang sebagai "cinderamata" dan tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan pelanggaran.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2681 seconds (0.1#10.140)