Italia Khawatir Pengiriman Pasukan NATO ke Ukraina Akan Memicu Perang Dunia III
loading...
A
A
A
ROMA - Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan pengiriman pasukan NATO ke Ukraina berarti mempertaruhkan risiko ledakan perang dunia ketiga.
“Saya pikir NATO tidak seharusnya memasuki Ukraina. Ini akan menjadi sebuah kesalahan. Kita perlu membantu Ukraina mempertahankan diri, tetapi memasuki negara itu untuk berperang melawan Rusia berarti mempertaruhkan Perang Dunia Ketiga,” kata Tajani dalam sebuah wawancara di sebuah acara di kota Verona, Italia utara, dilansir Anadolu.
Pernyataan menteri luar negeri tersebut muncul setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron melontarkan gagasan pengiriman pasukan untuk membela Ukraina dari agresornya.
“Tentara kami pandai dalam melakukan apa yang mereka lakukan, melindungi kapal kami di Laut Merah, atau melakukan dengan baik apa yang mereka lakukan di Lebanon, Afrika, dan Irak. Mereka adalah pembawa perdamaian dan kebebasan,” katanya.
Tajani juga mengomentari perang yang sedang berlangsung di Gaza, dengan mengatakan Italia harus bekerja sama dengan “negara-negara Muslim moderat,” seperti Mesir, untuk mencapai perjanjian perdamaian di Jalur Gaza.
“Mesir adalah aktor penting dalam mencoba dan menemukan kesepakatan yang akan membawa perdamaian di Gaza. Mesir, seperti Qatar, adalah negara fundamental bagi stabilitas kawasan ini dan Mediterania,” ujarnya.
“Saya pikir NATO tidak seharusnya memasuki Ukraina. Ini akan menjadi sebuah kesalahan. Kita perlu membantu Ukraina mempertahankan diri, tetapi memasuki negara itu untuk berperang melawan Rusia berarti mempertaruhkan Perang Dunia Ketiga,” kata Tajani dalam sebuah wawancara di sebuah acara di kota Verona, Italia utara, dilansir Anadolu.
Pernyataan menteri luar negeri tersebut muncul setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron melontarkan gagasan pengiriman pasukan untuk membela Ukraina dari agresornya.
“Tentara kami pandai dalam melakukan apa yang mereka lakukan, melindungi kapal kami di Laut Merah, atau melakukan dengan baik apa yang mereka lakukan di Lebanon, Afrika, dan Irak. Mereka adalah pembawa perdamaian dan kebebasan,” katanya.
Tajani juga mengomentari perang yang sedang berlangsung di Gaza, dengan mengatakan Italia harus bekerja sama dengan “negara-negara Muslim moderat,” seperti Mesir, untuk mencapai perjanjian perdamaian di Jalur Gaza.
“Mesir adalah aktor penting dalam mencoba dan menemukan kesepakatan yang akan membawa perdamaian di Gaza. Mesir, seperti Qatar, adalah negara fundamental bagi stabilitas kawasan ini dan Mediterania,” ujarnya.
(ahm)