Berlinang Air Mata, Pembangkang Belarusia Mengaku Rencanakan Kudeta
loading...
A
A
A
MINSK - Jurnalis pembangkang dan aktivis politik Belarusia membuat pengakuan dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi pemerintah. Berlinang air mata, Raman Pratasevich, mengaku telah bekerja sama dengan para konspirator yang merencanakan perebutan kekuasaan secara paksa di Belarusia.
Pria berusia 26 tahun itu juga mengaku sebagai penghubung antara para konspirator tersebut dengan oposisi Sviatlana Tsikhanuskaya, yang melarikan diri ke Lithuania setelah kalah dalam pemilihan dari presiden petahana Alexander Lukashenko .
"Kemungkinan besar, masih ada beberapa sel tidur (dari komplotan penggulingan di Belarusia)," kata Pratasevich seperti dikutip dari AP, Jumat (4/6/2021).
Dalam rekaman yang disiarkan pada Rabu lalu di stasiun TV pemerintah, Pratasevich mengatakan demonstrasi menentang Lukashenko telah gagal dan oposisi harus menunggu saat yang lebih baik untuk menghidupkannya kembali. Dia juga mengatakan bahwa dia telah dijebak oleh seorang rekan yang tidak dikenal.
“Sekarang kita harus meninggalkan aktivitas jalanan yang kita miliki sebelumnya, format-format di mana kita bekerja,” ujar Pratasevich. “Karena tidak ada kegiatan seperti itu sekarang, dan tidak mungkin ada sekarang,” imbuhnya.
Dia mengatakan oposisi harus menunggu penurunan ekonomi untuk menghadapi tantangan baru.
"Kita harus menunggu sampai situasi ekonomi memburuk dan orang-orang turun ke jalan untuk semangkuk sup, terus terang," ucapnya.
Pratasevich ditangkap setelah penerbangannya dari Athena ke Vilnius, Lithuania, dialihkan menyusul dugaan ancaman bom. Negara-negara Barat mengatakan langkah itu sama dengan pembajakan udara oleh Belarusia.
Presenter siaran di saluran ONT mengklaim pihak berwenang Belarusia tidak mengetahui bahwa Pratasevich berada di atas jet Ryanair yang dialihkan.
Pria berusia 26 tahun itu juga mengaku sebagai penghubung antara para konspirator tersebut dengan oposisi Sviatlana Tsikhanuskaya, yang melarikan diri ke Lithuania setelah kalah dalam pemilihan dari presiden petahana Alexander Lukashenko .
"Kemungkinan besar, masih ada beberapa sel tidur (dari komplotan penggulingan di Belarusia)," kata Pratasevich seperti dikutip dari AP, Jumat (4/6/2021).
Dalam rekaman yang disiarkan pada Rabu lalu di stasiun TV pemerintah, Pratasevich mengatakan demonstrasi menentang Lukashenko telah gagal dan oposisi harus menunggu saat yang lebih baik untuk menghidupkannya kembali. Dia juga mengatakan bahwa dia telah dijebak oleh seorang rekan yang tidak dikenal.
“Sekarang kita harus meninggalkan aktivitas jalanan yang kita miliki sebelumnya, format-format di mana kita bekerja,” ujar Pratasevich. “Karena tidak ada kegiatan seperti itu sekarang, dan tidak mungkin ada sekarang,” imbuhnya.
Dia mengatakan oposisi harus menunggu penurunan ekonomi untuk menghadapi tantangan baru.
"Kita harus menunggu sampai situasi ekonomi memburuk dan orang-orang turun ke jalan untuk semangkuk sup, terus terang," ucapnya.
Pratasevich ditangkap setelah penerbangannya dari Athena ke Vilnius, Lithuania, dialihkan menyusul dugaan ancaman bom. Negara-negara Barat mengatakan langkah itu sama dengan pembajakan udara oleh Belarusia.
Presenter siaran di saluran ONT mengklaim pihak berwenang Belarusia tidak mengetahui bahwa Pratasevich berada di atas jet Ryanair yang dialihkan.