Demi Menangkap Oposisi Belarusia, Penerbangan Ryanair Diancam Bom

Senin, 24 Mei 2021 - 09:53 WIB
loading...
Demi Menangkap Oposisi...
Pesawat yang dioperasikan maskapai Ryanair Irlandia. Foto/REUTERS/Paul Hanna
A A A
MINSK - Sebuah penerbangan Ryanair dari Athena ke Vilnius dialihkan da mendarat darurat di Minsk, Belarusia , setelah pesawat itu menerima ancaman bom.

Ancaman itu ternyata taktik otoritas Belarusia untuk menangkap tokoh oposisi Roman Protasevich yang menjadi salah satu penumpang pesawat tersebut.



Protasevich merupakan seorang tokoh oposisi anti-Presiden Belarusia Alexander Lukashenko yang tinggal di pengasingan. Dia ditangkap di Minsk saat pesawat mendarat darurat pada hari Minggu.

Protasevich adalah editor Belamova, saluran Telegram yang didirikan tahun lalu oleh Igor Losik, konsultan untuk organisasi media yang dikelola pemerintah Amerika Serikat (AS); RFE/RL.

Belamova secara efektif dilarang bulan lalu, setelah pengadilan di kota Gomel, Belarusia timur, menyatakannya sebagai organisasi ekstremis. Losik ditangkap musim panas lalu di kota asalnya Baranavichy, dan hingga kini tetap di penjara.

Protasevich sendiri sebelumnya bekerja langsung untuk outlet propaganda yang didanai Washington, yang mendukung tujuan kebijakan luar negeri AS di Eropa Timur dan Tengah.

Tahun lalu, dia dipekerjakan sebagai pemimpin redaksi Nexta Live, saluran Telegram yang berbasis di Polandia, yang sebelumnya juga dinyatakan oleh pemerintah sebagai organisasi ekstremis.

Dia dimasukkan dalam daftar buronan internasional oleh otoritas Belarusia pada November, dituduh membantu mengatur protes anti-pemerintah menyusul pemilihan presiden musim panas lalu. Dia juga dituduh menghasut permusuhan sosial dan perselisihan.

Permintaan Polandia untuk menyerahkannya ke penegak hukum di Minsk, bersama dengan pendiri Nexta Live, Stepan Putilo, tidak didengarkan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3224 seconds (0.1#10.140)