Indonesia Pimpin Dialog FACT, 23 Negara Janji Bantu Hutan-hutan Dunia

Sabtu, 29 Mei 2021 - 20:01 WIB
loading...
A A A
Pernyataan penting tersebut merupakan hasil dari tindakan kolaboratif untuk menghadapi suatu masalah yang kompleks dan juga penting, yaitu untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celcius.

Perdagangan internasional komoditas pertanian seperti minyak kelapa sawit, kedelai, dan daging sapi bernilai lebih dari USD80 miliar per tahun.

Secara global, 1,6 miliar orang bergantung pada hutan untuk mata pencaharian mereka, banyak di antaranya di negara berkembang.

Hutan-hutan menghilang dalam kecepatan yang mengkhawatirkan, sekitar 80% kerusakan hutan didorong oleh produksi komoditas pertanian.

Kolaborasi global dan pendekatan kepada semua lapisan masyarakat, yang melibatkan semua orang mulai dari pemimpin politik hingga bisnis dan konsumen individu, diperlukan untuk melindungi keanekaragaman hayati planet ini dan membangun masa depan yang berkelanjutan.

Presiden Terpilih COP26 Alok Sharma berpendapat, “Dialog FACT memiliki pekerjaan lebih lanjut untuk mencapai tujuannya seiring pergerakan kita menuju COP26.”

Dia menyambut baik pernyataan bersama yang dikeluarkan hari ini karena hal tersebut menandai langkah pertama yang sangat penting dalam meletakkan dasar bagi pekerjaan itu.

“Untuk menyatukan begitu banyak negara, melalui Dialog FACT, baik produsen maupun konsumen, dan untuk merencanakan perjalanan perdagangan berkelanjutan di masa depan adalah awal yang sangat luar biasa. Saya yakin ini hanyalah sebuah permulaan, dan kami bekerja untuk melindungi perdagangan dan pembangunan, serta hutan kami yang kaya keanekaragaman hayati, dalam ukuran yang sama,” ujar Sharma.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menyatakan kegembiraannya karena pernyataan bersama telah disepakati, dan Indonesia telah dikonfirmasi untuk menjadi Ketua Bersama dialog ini.

Menurut Owen, pernyataan bersama ini juga menetapkan bagaimana negara-negara akan bekerja sama secara kolaboratif, bekerja sama secara luas, untuk memenuhi komitmen internasional, sambil melindungi kedaulatan negara; dan hal apa saja yang akan dikerjakan oleh semua negara yang terlibat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1231 seconds (0.1#10.140)