Misteri Perpisahan Triliuner Bill - Melinda Gates
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Perceraian pendiri Microsoft Bill Gates dengan sang istri, Melinda Gates , masih menyimpan misteri. Namun, itu akan menjadi salah satu perceraian paling mahal dan kompleks.
Motif perceraian pun masih menjadi tanda tanya besar mulai dari upaya menghindari pajak, menolak komitmen untuk Giving Pledge, perebutan harta, perbedaan pandangan, hingga hadirnya orang ketiga dalam kehidupan Bill dan Melinda.
Namun, kisah perceraian Bill dan Melinda sepertinya akan tren dan menjadi fenomena di kalangan para miliarder. Pada 2019 lalu misalnya, novelis sekaligus filantropi asal Amerika Serikat (AS) MacKenzie Scott mendapatkan sedikitnya USD35 miliar (Rp503 triliun) atau 4% saham Amazon setelah bercerai dengan Jeff Bezos. Scott pun menjadi perempuan ketiga terkaya di dunia.
Sebelumnya, Sue Gross menggugat cerai sang suami, Bill Gross, pendiri Pimco, perusahaan pengelola aset, pada 2016. Sue mendapatkan kekayaan USD1,3 miliar (Rp18,7 triliun) termasuk rumah senilai USD36 juta di Laguna Beach dan lukisan Picasso berjudul Le Repos yang dijual senilai USD35 juta.
Berbeda dengan perceraian para miliarder lainnya, Bill dan Melinda Gates dikenal publik sebagai pasangan yang harmonis dan selalu identik dengan filantropinya melalui Bill and Melinda Gates Foundation. Tak heran dunia pun terguncang dengan kabar keretakan hubungan mereka yang disiarkan melalui media sosial, dengan dalih “Pernikahan tidak bisa diperbaiki”. Harta Bill Gates versi Forbes yang mencapai USD130,5 miliar (Rp1.875 triliun) pun menjadi sorotan.
Selama ini, Bill dikenal sebagai pembayar pajak termahal di AS. Tak pelak, perceraiannya dengan Melinda pun disangkutpautkan dengan upaya agar dia tidak membayar pajak yang mahal. Apalagi, Presiden AS pun akan menaikkan pajak bagi orang kaya dengan tarif 39,6% dan tertinggi sepanjang sejarah keberadaan Negeri Paman Sam.
Pada Desember 2020, Forbes melaporkan bahwa Bill Gates membayar pajak senilai USD3,6 miliar. Gates juga menceritakan bahwa dia telah membayar pajak lebih USD10 miliar (sekitar Rp144 triliun) atau lebih tinggi daripada kebanyakan wajib pajak lainnya. Bahkan, dia menyatakan kesiapan kalaupun harus membayar pajak dua kali lipat atau USD20 miliar (Rp288 triliun).
"Tapi, ketika Anda mengatakan saya harus membayar USD100 miliar, saya pun mulai berhitung dengan matematika berapa sisa yang saya dapatkan," kata Bill dilansir Market Watch.
Motif perceraian pun masih menjadi tanda tanya besar mulai dari upaya menghindari pajak, menolak komitmen untuk Giving Pledge, perebutan harta, perbedaan pandangan, hingga hadirnya orang ketiga dalam kehidupan Bill dan Melinda.
Namun, kisah perceraian Bill dan Melinda sepertinya akan tren dan menjadi fenomena di kalangan para miliarder. Pada 2019 lalu misalnya, novelis sekaligus filantropi asal Amerika Serikat (AS) MacKenzie Scott mendapatkan sedikitnya USD35 miliar (Rp503 triliun) atau 4% saham Amazon setelah bercerai dengan Jeff Bezos. Scott pun menjadi perempuan ketiga terkaya di dunia.
Sebelumnya, Sue Gross menggugat cerai sang suami, Bill Gross, pendiri Pimco, perusahaan pengelola aset, pada 2016. Sue mendapatkan kekayaan USD1,3 miliar (Rp18,7 triliun) termasuk rumah senilai USD36 juta di Laguna Beach dan lukisan Picasso berjudul Le Repos yang dijual senilai USD35 juta.
Berbeda dengan perceraian para miliarder lainnya, Bill dan Melinda Gates dikenal publik sebagai pasangan yang harmonis dan selalu identik dengan filantropinya melalui Bill and Melinda Gates Foundation. Tak heran dunia pun terguncang dengan kabar keretakan hubungan mereka yang disiarkan melalui media sosial, dengan dalih “Pernikahan tidak bisa diperbaiki”. Harta Bill Gates versi Forbes yang mencapai USD130,5 miliar (Rp1.875 triliun) pun menjadi sorotan.
Selama ini, Bill dikenal sebagai pembayar pajak termahal di AS. Tak pelak, perceraiannya dengan Melinda pun disangkutpautkan dengan upaya agar dia tidak membayar pajak yang mahal. Apalagi, Presiden AS pun akan menaikkan pajak bagi orang kaya dengan tarif 39,6% dan tertinggi sepanjang sejarah keberadaan Negeri Paman Sam.
Pada Desember 2020, Forbes melaporkan bahwa Bill Gates membayar pajak senilai USD3,6 miliar. Gates juga menceritakan bahwa dia telah membayar pajak lebih USD10 miliar (sekitar Rp144 triliun) atau lebih tinggi daripada kebanyakan wajib pajak lainnya. Bahkan, dia menyatakan kesiapan kalaupun harus membayar pajak dua kali lipat atau USD20 miliar (Rp288 triliun).
"Tapi, ketika Anda mengatakan saya harus membayar USD100 miliar, saya pun mulai berhitung dengan matematika berapa sisa yang saya dapatkan," kata Bill dilansir Market Watch.