Cegah Kabur dari Malaysia, Foto Nur Sajat Transgender Mejeng di Masjidil Haram Disebar

Jum'at, 02 April 2021 - 14:31 WIB
loading...
Cegah Kabur dari Malaysia, Foto Nur Sajat Transgender Mejeng di Masjidil Haram Disebar
Muhammad Sajjad Kamaruz Zaman alias Nur Sajat, 36, pria transgender yang diburu pihak berwenang Malaysia terkait kasus posenya mengenakan pakaian salat perempuan di Masjidil Haram. Foto/Instagram/Nur Sajat
A A A
KUALA LUMPUR - Pihak berwenang di Malaysia menyebarkan foto-foto pengusaha kosmetik Muhammad Sajjad Kamaruz Zaman alias Nur Sajat, 36, untuk mencegahnya melarikan diri dari negara itu.

Pria transgender ini diburu petugas berwenang setelah gagal hadir di pengadilan terkait posenya dengan pakaian salat perempuan di Masjidil Haram, Makkah, beberapa tahun lalu.



Mengutip Bernama, Jumat (2/4/2021), foto-foto Nur Sajat dibagikan kepada para aparat pengawasan perbatasan Malaysia sejak awal bulan lalu. Belum jelas apakah dia sudah meninggalkan Malaysia atau belum, meski ada klaim bahwa dia sudah kabur karena nyawanya terancam.

Wakil komandan Pasukan Operasi Umum (PGA) Brigade Utara, Asisten Komisaris Mohd Noh Khamis, mengatakan foto-foto pengusaha itu didistribusikan di pos pemeriksaan keamanan di sepanjang perbatasan Malaysia, tetapi belum menerima petunjuk positif tentang keberadaannya.

“Perbatasan selalu kita pantau dengan ketat, di mana saat ini perbatasan tidak dibuka untuk umum dan hanya kendaraan bermuatan barang industri yang boleh melintasi perbatasan," katanya.

“Negara terdekat yang [kemungkinan] dia datangi adalah Thailand, jadi kami akan terus memantau," paparnya.

“Bahkan mungkin ada upaya untuk menyamar [sebagai orang lain] agar tidak terdeteksi oleh pihak berwenang. Jadi kami akan melanjutkan kontrol ketat di pos pemeriksaan keamanan," imbuh Mohd Noh.

Pengetatan pemeriksaan perbatasan dilakukan setelah direktur Departemen Investigasi Kriminal Bukit Aman Komisaris Huzir Mohamed kemarin mengatakan bahwa polisi sedang menyelidiki kemungkinan Nur Sajat melarikan diri ke luar negeri sejak dilacak oleh pihak berwenang Februari lalu.

Huzir mengatakan ini terjadi setelah polisi menerima "laporan tertentu" yang mengeklaim dia telah pergi ke luar negeri.

Pengusaha itu dilacak oleh pihak berwenang setelah dia mangkir dari sidang Pengadilan Syariah pada Februari tahun ini mengenai kasus yang diajukan terhadapnya hampir tiga tahun lalu.

Absennya Sajat dari persidangan kemudian memicu penggeledahan oleh Departemen Agama Islam Selangor (Jais), yang mengatakan bahwa mereka mengerahkan 122 personel dan petugas penegak hukum untuk menemukan dan menangkap Nur Sajat.

Pada 1 Maret, polisi menyatakan siap membantu pencarian Nur Sajat dan kemudian secara resmi ikut memburunya atas permintaan Jais.

Tuduhan Pengadilan Syariah terhadap Nur Sajat dibuat berdasarkan Pasal 10 (a) dari Undang-Undang Kejahatan Syariah (Negara Bagian Selangor) 1995 yang menetapkan hukuman denda tidak lebih dari RM5.000 atau penjara tidak lebih dari tiga tahun atau keduanya, jika terbukti bersalah.



Pasal 10 mengacu pada pelanggaran Syariah menghina Islam atau menyebabkan Islam dihina baik dengan mengejek atau menghujat agama dan praktik serta ritual terkait baik dalam bentuk tertulis, bergambar atau foto.

Tuduhan itu diduga terkait dengan acara keagamaan yang dia selenggarakan pada 2018 di mana dia tampil dengan pakaian salat perempuan di Masjidil Haram.

Nur Sajat melalui siaran langsung Instagram baru-baru ini membantah bahwa dia menghindari penangkapan dari pihak berwenang. Dia juga mengatakan tetap tidak akan menonjolkan diri di media sosial.

Nur Sajat telah menjadi subjek pengawasan ketat oleh pihak berwenang dan beberapa anggota masyarakat Malaysia atas identitas gendernya.

Baru-baru ini, dia mem-posting di media sosialnya bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan Islam, seolah-olah karena penganiayaan dan serangan yang dia hadapi dari otoritas agama dan publik Muslim.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1200 seconds (0.1#10.140)