Polisi Ikut Buru Nur Sajat, Transgender yang Mejeng di Masjidil Haram

Sabtu, 20 Maret 2021 - 09:10 WIB
loading...
Polisi Ikut Buru Nur Sajat, Transgender yang Mejeng di Masjidil Haram
Muhammad Sajjad Kamaruz Zaman alias Nur Sajat, 36, (tengah), pria transgender asal Malaysia saat berpose dengan pakaian salat perempuan di Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, tahun 2018. Foto/Instagram
A A A
KUALA LUMPUR - Polisi Selangor, Malaysia , kini ikut memburu pengusaha kosmetik Muhammad Sajjad Kamaruz Zaman alias Nur Sajat, 36. Pria transgender yang berpose dengan pakaian salat perempuan Muslim di Masjidil Haram tahun 2018 itu diburu setelah tidak muncul di pengadilan.

Media lokal, Utusan, melaporkan Nur Sajat terus kabur dari para petugas Departemen Agama Islam (Jais) Selangor yang mencarinya. Pencarian terhadapnya atas perintah pengadilan.

Surat kabar Malay mengutip Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Polisi Selangor Arjunaidi Mohamed yang mengatakan bahwa polisi mendapatkan kuasa untuk memburu Nur Sajat menyusul permintaan dari otoritas Islam Selangor.

“Jais sudah meminta bantuan polisi untuk mendeteksinya. Kami sedang dalam proses melacaknya," katanya, yang dilansir Sabtu (20/3/2021).

Pada 1 Maret lalu, polisi telah menyatakan kesiapannya untuk mencari Nur Sajat setelah pengusaha kosmetik itu tidak hadir di Pengadilan Tinggi Syariah terkait kasus tahun 2018.

Menyusul hilangnya Nur Sajat, Jais kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa mereka telah mengerahkan 122 personel dan aparat penegak hukum untuk menemukan dan menangkap Nur Sajat.



Tuduhan terhadap Nur Sajat dibuat sesuai dengan Pasal 10 (a) dari Undang-Undang Kejahatan Syariah (Negara Bagian Selangor) tahun 1995 yang menetapkan hukuman denda tidak melebihi RM5.000 atau penjara tidak lebih dari tiga tahun atau keduanya, jika terbukti bersalah.

Pasal 10 mengacu pada pelanggaran Syariah menghina Islam atau menyebabkan Islam dihina baik dengan mengejek atau menghujat agama dan praktik dan ritual terkait baik dalam bentuk tertulis, gambar atau foto.

Tuduhan itu diduga terkait dengan ritual keagamaan yang dia selenggarakan pada 2018 di mana dia tampil dengan baju kurung.

Nur Sajat telah menjadi subjek pengawasan ketat oleh pihak berwenang dan beberapa anggota masyarakat atas identitas gendernya.

Baru-baru ini, dia mem-posting di media sosialnya bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan Islam, seolah-olah karena penganiayaan dan serangan yang dia hadapi dari otoritas agama dan publik Muslim.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1970 seconds (0.1#10.140)