Penyiar TV Ini Diserang Wanita Telanjang saat Siaran Langsung
loading...
A
A
A
BUCHAREST - Seorang penyiar televisi di Rumania tiba-tiba diserang seorang wanita telanjang ketika sedang siaran langsung. Penyerang menyerbu ke lokasi syuting dengan sebuah batu bata di tangannya.
Mirela Vaida, pembawa acara Access Direct, sebuah acara berita di jaringan siaran Rumania, Antena 1, berada di tengah-tengah segmen siaran langsung pada 19 Maret ketika wanita tanpa busana itu datang ke arahnya.
Insiden yang ikut tayang dalam siaran langsung itu menunjukkan bagaimana Vaida berhenti berbicara dan mulai berteriak saat dia bereaksi terhadap sesuatu di luar kamera.
Bidikan kamerea lantas tertuju pada seorang wanita yang benar-benar telanjang sedang berlari dengan cepat ke arah penyiar acara berita itu sambil memegang batu bata di tangannya.
Saat Vaida mundur, penyerang tersebut melempar benda di tangannya ke Vaida. Beruntung, penyiar televisi itu berhasil menghindar.
Pada saat yang sama, seorang anggota kru televisi berlari ke lokasi syuting untuk mencoba menghentikan aksi penyerang yang mulai berteriak. Anggota staf lainnya menyusul datang dan si penyerang berhasil dikalahkan.
Menurut media setempat, Fanatik yang dikutip Newsweek, Kamis (25/3/2021), Vaida lolos dari insiden itu tanpa cedera. Dia mengeklaim bahwa butuh enam orang untuk mengeluarkan wanita tanpa busana itu dari lokasi syuting.
Antena 1 menghentikan siarannya selama 15 menit dan memutar iklan untuk sementara.
Vaida kemudian kembali ke acaranya dan memberi tahu pemirsa lebih banyak tentang apa yang telah terjadi.
"Saya hanya shock. Saya berusaha keras untuk tetap tenang. Saya diserang tepat ketika saya memasuki set," katanya.
Vaida mengatakan dinding set telah dirusak oleh batu bata dan rekan kerjanya telah melumpuhkan penyerang, menutupinya dengan selimut sebelum polisi membawanya pergi.
Berbicara tentang insiden itu selama wawancara dengan rekannya Mihai Gadea di Antena 3, Vaida mengatakan bahwa dia tidak mengenal sosok penyerang tersebut, yang menurut polisi berasal dari Iasi County di timur Rumania.
"Menurut saya itu adalah percobaan pembunuhan," kata Vaida. "Karena wanita itu berteriak; "Saya ingin membunuhnya, saya ingin membunuhnya, saya ingin mengambil kepalanya' saat dia diborgol oleh polisi."
Pembawa acara juga mengungkapkan bahwa penyerangnya telah dibawa ke Rumah Sakit Obregia, sebuah rumah sakit jiwa di Bucharest, di mana dia akan menjalani pemeriksaan.
Berbicara tentang pesan kebencian yang dia terima tahun ini, Vaida memberi tahu rekan kerjanya; "Menyakitkan bagi saya bahwa tahun ini pandemi di mana banyak orang kehilangan orangtua, saudara laki-laki, saudara perempuan, orang yang mereka cintai— tahun di mana ratusan ribu orang meninggal di seluruh Eropa, jutaan orang di dunia—tahun ini tidak mengajarkan apa pun kepada kami."
"Tahun ini membuat kami pulang, untuk tinggal bersama keluarga, dengan anak-anak, dengan suami, dengan istri, untuk saling mencintai, untuk mengisolasi diri kita sendiri mungkin untuk suatu tujuan. Orang-orang tampaknya menjadi lebih buruk. Orang-orang menjadi jahat, orang-orang merasa bahwa menjadi pembenci itu keren. Orang-orang merasa bahwa mengutuk, menghina, melempar batu—tidak hanya secara kiasan—secara harfiah di kepala orang-orang yang muncul di televisi, atau yang mengungkapkan pendapat atau yang mewakili stasiun televisi, atau acara, atau dari sudut pandang visual, orang sudah terbiasa menyerang mereka dengan peluru, dengan kata-kata yang jelek," paparnya.
Hingga kini polisi Rumania belum mengungkap identitas penyerang dan motif serangannya.
Mirela Vaida, pembawa acara Access Direct, sebuah acara berita di jaringan siaran Rumania, Antena 1, berada di tengah-tengah segmen siaran langsung pada 19 Maret ketika wanita tanpa busana itu datang ke arahnya.
Insiden yang ikut tayang dalam siaran langsung itu menunjukkan bagaimana Vaida berhenti berbicara dan mulai berteriak saat dia bereaksi terhadap sesuatu di luar kamera.
Bidikan kamerea lantas tertuju pada seorang wanita yang benar-benar telanjang sedang berlari dengan cepat ke arah penyiar acara berita itu sambil memegang batu bata di tangannya.
Saat Vaida mundur, penyerang tersebut melempar benda di tangannya ke Vaida. Beruntung, penyiar televisi itu berhasil menghindar.
Pada saat yang sama, seorang anggota kru televisi berlari ke lokasi syuting untuk mencoba menghentikan aksi penyerang yang mulai berteriak. Anggota staf lainnya menyusul datang dan si penyerang berhasil dikalahkan.
Menurut media setempat, Fanatik yang dikutip Newsweek, Kamis (25/3/2021), Vaida lolos dari insiden itu tanpa cedera. Dia mengeklaim bahwa butuh enam orang untuk mengeluarkan wanita tanpa busana itu dari lokasi syuting.
Antena 1 menghentikan siarannya selama 15 menit dan memutar iklan untuk sementara.
Vaida kemudian kembali ke acaranya dan memberi tahu pemirsa lebih banyak tentang apa yang telah terjadi.
"Saya hanya shock. Saya berusaha keras untuk tetap tenang. Saya diserang tepat ketika saya memasuki set," katanya.
Vaida mengatakan dinding set telah dirusak oleh batu bata dan rekan kerjanya telah melumpuhkan penyerang, menutupinya dengan selimut sebelum polisi membawanya pergi.
Berbicara tentang insiden itu selama wawancara dengan rekannya Mihai Gadea di Antena 3, Vaida mengatakan bahwa dia tidak mengenal sosok penyerang tersebut, yang menurut polisi berasal dari Iasi County di timur Rumania.
"Menurut saya itu adalah percobaan pembunuhan," kata Vaida. "Karena wanita itu berteriak; "Saya ingin membunuhnya, saya ingin membunuhnya, saya ingin mengambil kepalanya' saat dia diborgol oleh polisi."
Pembawa acara juga mengungkapkan bahwa penyerangnya telah dibawa ke Rumah Sakit Obregia, sebuah rumah sakit jiwa di Bucharest, di mana dia akan menjalani pemeriksaan.
Berbicara tentang pesan kebencian yang dia terima tahun ini, Vaida memberi tahu rekan kerjanya; "Menyakitkan bagi saya bahwa tahun ini pandemi di mana banyak orang kehilangan orangtua, saudara laki-laki, saudara perempuan, orang yang mereka cintai— tahun di mana ratusan ribu orang meninggal di seluruh Eropa, jutaan orang di dunia—tahun ini tidak mengajarkan apa pun kepada kami."
"Tahun ini membuat kami pulang, untuk tinggal bersama keluarga, dengan anak-anak, dengan suami, dengan istri, untuk saling mencintai, untuk mengisolasi diri kita sendiri mungkin untuk suatu tujuan. Orang-orang tampaknya menjadi lebih buruk. Orang-orang menjadi jahat, orang-orang merasa bahwa menjadi pembenci itu keren. Orang-orang merasa bahwa mengutuk, menghina, melempar batu—tidak hanya secara kiasan—secara harfiah di kepala orang-orang yang muncul di televisi, atau yang mengungkapkan pendapat atau yang mewakili stasiun televisi, atau acara, atau dari sudut pandang visual, orang sudah terbiasa menyerang mereka dengan peluru, dengan kata-kata yang jelek," paparnya.
Hingga kini polisi Rumania belum mengungkap identitas penyerang dan motif serangannya.
(min)