Rusia: Penyensoran oleh Raksasa IT AS akan Sebabkan Pembatasan di Seluruh Dunia

Minggu, 14 Maret 2021 - 23:17 WIB
loading...
Rusia: Penyensoran oleh Raksasa IT AS akan Sebabkan Pembatasan di Seluruh Dunia
Rusia menyebut penyensoran oleh raksasa teknologi Amerika Serikat akan memicu pembatasan peraturan pada aktivitas perusahaan-perusahaan ini di seluruh dunia. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia , Maria Zakharova menyebut raksasa Amerika Serikat (AS) yang melarang konten Rusia di platform mereka membuktikan krisis semantik dan teknologi mereka. Menurutnya, penyensoran ini akan memicu pembatasan peraturan pada aktivitas perusahaan-perusahaan ini di seluruh dunia.

Secara khusus, dia mengomentari pembatasan akses ke film Andrey Kondrashov tentang Crimea di YouTube, serta pemblokiran sebagian akun Crimea-24 di Instagram pada malam peringatan reunifikasi Crimea dengan Rusia.

"Platform telah rusak. Ini bahkan bukan tentang implikasi politik dari tindakan perusahaan IT Amerika, yang mengikuti pedoman Washington," kata Zakharova, seperti dilansir Tass pada Minggu (14/3/2021).

"Situasinya lebih rumit. Mereka umumnya tidak memiliki standar seragam untuk mengelola diri mereka sendiri. Ini adalah semantik dan teknologi jalan buntu," sambungnya.

Zakharova mengatakan, materi yang secara politis tidak nyaman ditarik dari sirkulasi Internet dan disensor oleh 'moderator'. "Pembatasan peraturan yang lebih cepat dan lebih ketat pada platform mereka akan diberlakukan di seluruh dunia," ujarnya.

Dia menunjukkan bahwa saat ini, konten di platform AS disensor secara sewenang-wenang dan tanpa pandang bulu, tanpa keputusan pengadilan atau otoritas yang relevan.

Pada saat yang sama, jelasnya, raksasa Internet AS terus menyerukan untuk menjaga kebebasan di Internet dan menyatakan bahwa pembatasan penyebaran informasi berbahaya.

Menurutnya, tindakan pembatasan tersebut diambil secara ekstrateritorial dan bertentangan dengan komitmen internasional Washington untuk memastikan kebebasan berbicara dan berekspresi.

Diplomat Rusia itu, hal tersebut melanggar hak masyarakat untuk dengan bebas mencari, menerima, dan menyebarluaskan informasi. "Tujuan Washington jelas, penggunaan teknologi informasi untuk persaingan tidak sehat di semua bidang," tukasnya.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2093 seconds (0.1#10.140)