18 Demonstran Ditembak Mati, Junta Myanmar Bantah Gunakan Peluru Tajam

Selasa, 02 Maret 2021 - 16:37 WIB
loading...
A A A
Seruan untuk menahan diri dari menggunakan peluru tajam datang ketika para menteri luar negeri di 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan mengadakan pertemuan informal untuk membahas situasi di Myanmar untuk pertama kalinya sejak kudeta. ASEAN telah lama mengikuti kebijakan non-intervensi dalam urusan dalam negeri para anggotanya, termasuk Myanmar, dan sejauh ini menahan diri untuk tidak mengutuk militer negara itu atas tindakannya atau merujuk pada kudeta.



Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha dilaporkan menyebutnya sebagai masalah politik yaitu masalah negara Myanmar. Indonesia, di sisi lain, mengeluarkan pernyataan hari Minggu yang menyerukan pasukan keamanan untuk menahan diri dari penggunaan kekuatan dan menahan diri sepenuhnya untuk menghindari korban lebih lanjut.



“Ketidakstabilan di Myanmar pada akhirnya menciptakan bahaya bagi kita semua di Asia Tenggara, jadi ini bukan hanya situasi Myanmar saja,” kata Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan dalam wawancara pada hari Senin dengan outlet televisi lokal Channel 5.

“Meskipun, seperti Saya katakan, tanggung jawab untuk menyelesaikan ini terletak pada pihak berwenang di Myanmar," tegasnya.
(ian)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1226 seconds (0.1#10.140)