Ayahnya Jual Sperma 500 Kali, Pria Ini Takut Bakal Kencani Saudara Kandung

Senin, 15 Februari 2021 - 08:49 WIB
loading...
Ayahnya Jual Sperma 500 Kali, Pria Ini Takut Bakal Kencani Saudara Kandung
Zave Fors, pria Amerika Serikat dari ayah yang telah menjual sperma sekiar 500 kali dalam 10 tahun. Dia kini takut bakal berkencan dengan saudara kandungnya sendiri. Foto/Zave Fors/Mirror
A A A
PORTLAND - Seorang pria di Amerika Serikat (AS) telah melacak ayah kandungnya yang ternyata orang yang telah menjual spermanya sekitar 500 kali. Pria itu sekarang takut akan bertemuperempuan di situs kencan, yang ternyata saudara kandungnya sendiri.

Zave Fors, asal Portland, Oregon, sejauh ini telah berhasil melacak delapan saudara kandungnya. Namun, dia tidak tahu berapa banyak saudara laki-laki dan perempuannya karena sang ayah sudah ratusan kali menjadi donor sperma.



Fors pernah terkejut setelah mengetahui bahwa saudara kandungnya berada di sekolah yang sama dengannya setelah mengambil tes DNA. Sejak saat itu, Fors, 24, melacak ayah kandungnya melalui Ancestry.com. Dari situs layanan DNA terbesar di dunia itulah, Fors mengetahui bahwa sang ayah telah menjual sperma ratusan kali selama periode 10 tahun.

Mengutip laporan Daily Mirror, Minggu (14/2/2021), si pendonor sperma itu dilaporkan sudah memiliki sekitar 50 anak.

Saudara Fors, Daron McClennan-Colon baru mengetahui bahwa dia adalah anak kandung si pendonor sperma itu ketika Fors mendekatinya di media sosial.

Fors dan McClennan-Colon bahkan memiliki kenangan satu sama lain di sekolah tanpa menyadari kehidupan mereka begitu erat hubungannya.

"Tidak tahu berapa banyak saudara saya telah merusak kehidupan kencan saya," kata Fors.

"Saat saya menjelajahi Tinder, saya tidak benar-benar tahu siapa yang berhubungan dengan saya atau tidak," imbuh dia. Tinder adalah aplikasi kencan.

"Akan selalu ada momok yang tidak diketahui yang tersisa di atas saya dalam hubungan intim. Tanpa menguji semua pasangan saya secara genetik, saya tidak akan pernah memiliki kepastian 100 persen bahwa kami tidak terkait."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1954 seconds (0.1#10.140)