57 Negara Didesak Pulangkan 10.000 Wanita dan Anak ISIS di Kamp Suriah

Selasa, 09 Februari 2021 - 05:05 WIB
loading...
A A A
Dia mengatakan itu setelah para pakar independen mengeluarkan pernyataan bersama.

Dia menyebut daftar 57 negara itu termasuk Inggris, China, Prancis, Federasi Rusia, dan Amerika Serikat, sebagai "daftar yang memalukan".

Dia juga mengecam peningkatan dalam pelucutan kewarganegaraan. Menurut dia, meninggalkan seseorang tanpa kewarganegaraan adalah melanggar hukum.

“Para wanita dan anak-anak ini hidup dalam apa yang hanya dapat digambarkan sebagai kondisi yang mengerikan dan sub-manusia. Kondisi di kamp-kamp ini mungkin mencapai ambang penyiksaan, perlakuan tidak manusiawi dan merendahkan sesuai hukum internasional,” papar Ni Aolain.

“Beberapa wanita telah dipersiapkan secara online sebagai pengantin pejuang ISIS, sementara anak-anak tidak tahu apa yang membawa mereka ke sana," ujar dia.

PBB mengatakan bulan lalu telah menerima laporan dari 12 warga Suriah dan Irak yang dibunuh pada paruh pertama Januari di kamp al-Hol, yang menampung pengungsi internal dan keluarga pejuang ISIS.

“Kanada, Finlandia dan Kazakhstan telah memulangkan beberapa warga negara,” ungkap Ni Aolain.

Dia membandingkan "penahanan ilegal" itu dengan tersangka keamanan yang ditahan di fasilitas penahanan Amerika Serikat (AS) di Teluk Guantanamo selama bertahun-tahun tanpa dakwaan.

“Wanita dan anak-anak ini adalah pendobrak yang tepat untuk semua ketakutan negara dan publik. Mereka dijadikan objek kebencian, ejekan dan aib,” papar dia.
(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1170 seconds (0.1#10.140)