Pertaruhkan Nyawa Demi Kebenaran, Ini 10 Jurnalis Investigasi Paling Bernyali

Sabtu, 06 Februari 2021 - 12:32 WIB
loading...
A A A
MacIntyre adalah jurnalis investigasi Irlandia yang selama kariernya, telah berulangkali melakukan penyamaran dalam berbagai macam situasi. Penyamarannya yang paling berani adalah ketika ia dapat masuk menjadi anggota salah satu geng Hooligans tersadis yaitu Chelsea Headhunters.

Selama melakukan penyamaran, Maclintyre mengkonfirmasi adanya keterikatan antara geng hooligans ini dengan organisasi pro Nazi, Combat 18. Investigasi yang dilakukan MacIntyre membuat sejumlah anggota Geng Chelsea Headhunters ditangkap. Salah satu anggota geng, Jason Marriner dijatuhi hukuman enam tahun penjara.

8. Stuart Goldman

Pertaruhkan Nyawa Demi Kebenaran, Ini 10 Jurnalis Investigasi Paling Bernyali


Goldman adalah reporter berkebangsaan Amerika Serikat yang dikenal dengan sebutan "Jurnalis Pembunuh Bayaran" untuk sejumlah tulisan tajamnya dalam sebuah kolom di Los Angeles Times. Aksi penyamaranya meliputi investigasi mendalam terhadap penginjil di dalam acara TV, Terry-Cole Whittaker dan juga pernah masuk dalam perkumpulan Kultus pemuja UFO.

Di tahun 90-an, Goldman kembali lagi masuk ke dalam dunia penyamaran . Penyamaran tersebut dimaksudkan untuk mengetahui adanya persamaan antara dunia media baik cetak maupun televisi dengan sebuah organisasi kriminal. Selama tiga tahun menyamar, dirinya menemukan fakta bahwa tabloid memiliki mata-mata bayaran yang bekerja sebagai dokter ataupun pengawal. Dokter dan pengawal tersebut akan memberikan segala bentuk informasi mengenai kehidupan selebritis. (Baca juga: 10 Kapal Seran Penyerang Paling Mematikan di Dunia)

9. John Howard Griffin

Pertaruhkan Nyawa Demi Kebenaran, Ini 10 Jurnalis Investigasi Paling Bernyali


Pada 1959, ketika isu rasis sedang mengemuka di AS, seorang novelis kulit putih bernama John Howard Griffin ingin tahu bagaimana rasanya menjadi seorang negro. Untuk mewujudkan misinya itu ia merubah warna kulitnya menjadi gelap. Caranya ia mengkonsumsi obat Oxsoralen dan memaparkan kulitnya dengan sinar lampu ultarviolet. Walhasil ia menjadi seorang negro.

Selama sebulan ia berkelana di belahan selatan AS untuk melihat secara nyata kehidupan warga kulit hitam. Sampai suatu titik tertentu, ia mempertanyakan apakah warna kulit itu hanya masalah di selatan AS atau masalah manusia secara umum.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1861 seconds (0.1#10.140)