Sosok Hamza Al-Dahdouh, Jurnalis Gaza yang Tewas Dirudal Israel saat Liputan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hamza Al-Dahdouh menambah deretan panjang jurnalis yang menjadi korban jiwa atas kekejaman invasi Israel di Gaza, Palestina. Dia tewas dalam sebuah serangan rudal pasukan Zionis di bagian barat Khan Younis, Gaza, Minggu (7/1/2023).
Menurut laporan New Arab, pasukan Israel memang menjadikan Hamza dan sejumlah rekan jurnalisnya sebagai target.
Itu terjadi setelah mereka meliput para warga sipil yang sedang mencari perlindungan atas rentetan serangan Israel.
Hamza Dahdouh merupakan putra tertua dari kepala biro Al Jazeera di Gaza, Wael Dahdouh. Mengikuti jejak sang ayah, pria berusia 27 tahun itu juga mengambil profesi sebagai jurnalis.
Hamza awalnya menjadi wartawan lepas, sebelum akhirnya menjadi bagian dari Al Jazeera.
Sebagai jurnalis, Hamza merupakan sosok pemberani yang selalu menyuarakan kebenaran. Terkadang, informasi yang diperoleh di Gaza, dia bagikan di akun Instagram miliknya; @hamza_w_dahdooh.
Akun Instagramnya sudah memiliki 1,1 juta pengikut. Sebelum meninggal saat liputan perang, Hamza sempat mengunggah postingan terakhir yang dipersembahkan bagi sang ayah, Wael Dahdouh.
Sebelum meninggal, Hamza sebenarnya telah mengalami kepahitan hidup yang luar biasa. Dia terpaksa menyaksikan sang ibu dan sejumlah anggota keluarganya yang lain meninggal karena rumahnya dibombardir Israel.
Kendati demikian, Hamza tidak menyerah. Kesedihannya justru dijadikan motivasi baginya untuk bekerja lebih keras lagi dalam meliput kebenaran-kebenaran terkait perang Gaza.
Namun, pada awal 2024, Hamza meninggal setelah dihantam serangan rudal pasukan Israel. Dia meninggal bersama beberapa rekannya yang sedang bertugas.
Menurut laporan New Arab, pasukan Israel memang menjadikan Hamza dan sejumlah rekan jurnalisnya sebagai target.
Itu terjadi setelah mereka meliput para warga sipil yang sedang mencari perlindungan atas rentetan serangan Israel.
Baca Juga
Sosok Hamza Al-Dahdouh
Hamza Dahdouh merupakan putra tertua dari kepala biro Al Jazeera di Gaza, Wael Dahdouh. Mengikuti jejak sang ayah, pria berusia 27 tahun itu juga mengambil profesi sebagai jurnalis.
Hamza awalnya menjadi wartawan lepas, sebelum akhirnya menjadi bagian dari Al Jazeera.
Sebagai jurnalis, Hamza merupakan sosok pemberani yang selalu menyuarakan kebenaran. Terkadang, informasi yang diperoleh di Gaza, dia bagikan di akun Instagram miliknya; @hamza_w_dahdooh.
Akun Instagramnya sudah memiliki 1,1 juta pengikut. Sebelum meninggal saat liputan perang, Hamza sempat mengunggah postingan terakhir yang dipersembahkan bagi sang ayah, Wael Dahdouh.
Sebelum meninggal, Hamza sebenarnya telah mengalami kepahitan hidup yang luar biasa. Dia terpaksa menyaksikan sang ibu dan sejumlah anggota keluarganya yang lain meninggal karena rumahnya dibombardir Israel.
Kendati demikian, Hamza tidak menyerah. Kesedihannya justru dijadikan motivasi baginya untuk bekerja lebih keras lagi dalam meliput kebenaran-kebenaran terkait perang Gaza.
Namun, pada awal 2024, Hamza meninggal setelah dihantam serangan rudal pasukan Israel. Dia meninggal bersama beberapa rekannya yang sedang bertugas.
(mas)