Pantang Menyerah Mencari Kerja, Lulusan S2 Jerman Ini Ditolak 800 Kali

Jum'at, 05 Februari 2021 - 06:05 WIB
loading...
A A A
“Jaringan digital lebih sulit, terutama jika Anda berasal dari negara lain dan Anda tidak terbiasa dengan cara kerja jaringan di sini,” ujar Jana Koehler, seorang perekrut internasional yang berbasis di Berlin.



Dua penguncian di musim semi dan musim dingin tahun lalu juga menutup restoran dan pengecer, yang berarti ribuan lebih sedikit pekerjaan paruh waktu yang diisi mahasiswa untuk menghidupi diri mereka sendiri secara finansial.

April lalu, pemerintah Jerman memasukkan orang asing dalam program pinjaman tanpa bunga untuk pelajar. Walaupun begitu, lulusan perguruan tinggi tidak memenuhi syarat.

Akses ke bantuan pengangguran bagi lulusan asing juga bergantung masa tinggal di Jerman selama lima tahun, yang berarti banyak lulusan magister yang dirugikan.

Tizini sendiri bertahan hidup dengan transfer bulanan dari saudaranya.

Setelah menginvestasikan begitu banyak waktu dan lebih dari 10.000 euro untuk belajar di Jerman, kembali ke Suriah bukanlah sebuah pilihan.



“Tidak ada cara untuk hidup selain menunggu bantuan orang lain. Saya memberikan semua yang saya bisa, tetapi semuanya sia-sia,” ujar Tizini.
(ber)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2338 seconds (0.1#10.140)