Pantang Menyerah Mencari Kerja, Lulusan S2 Jerman Ini Ditolak 800 Kali

Jum'at, 05 Februari 2021 - 06:05 WIB
loading...
A A A
Data dari Kantor Statistik Federal menunjukkan jumlah siswa internasional di Jerman meningkat sekitar 70% antara 2009 dan 2019.

Anja Robert, penasihat karir di RWTH Aachen, mengatakan siswa internasional di Jerman merasa lebih sulit untuk mendapatkan pekerjaan daripada penduduk asli Jerman.

Ia mengatakan permintaan untuk sesi konseling timnya dan dukungan psikologis telah meningkat sejak Maret, ketika Jerman melakukan penguncian pertama untuk memerangi pandemi.

"Di masa tidak aman seperti itu, orang cenderung ke arah keamanan, mengandalkan keterampilan bahasa, ciri budaya, dan pemahaman yang mapan," ungkapnya.

Tingkat pengangguran Jerman naik sebanyak 6,4% setelah pemerintah memberlakukan lockdown pertama, dari 5% di bulan sebelumnya. Ini mencapai 6% pada Januari tahun ini.



Dampak pandemi pada pasar kerja Jerman telah dikurangi dengan skema "Kurzarbeit" pemerintah yang memungkinkan pemberi kerja untuk memotong jam kerja selama penurunan ekonomi. Tapi itu juga membuat perekrutan pekerja menjadi lebih sulit.

"Perusahaan yang berada dalam skema tersebut dapat mempekerjakan staf dalam kasus luar biasa jika mereka memiliki alasan yang kuat," kata Ludwig Christian, juru bicara Kantor Perburuhan Federal.

Antara April 2020 dan Januari tahun ini, jumlah lowongan baru di Jerman turun 430.000, atau 26% tahun-ke-tahun, data Kantor Tenaga Kerja Jerman menunjukkan.

Tantangan lain yang dihadapi mahasiswa asing adalah jaringan profesional dan sosial yang lebih lemah. Kondisi ini diperburuk oleh pameran kerja dan acara jejaring yang dibatalkan atau dipindahkan secara online di tengah pandemi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2202 seconds (0.1#10.140)