Selidiki Kematiannya, Urine Pramugari Cantik Christine Dacera Diperiksa
loading...
A
A
A
Teman-temannya membawanya ke Makati Medical Center di mana dia dinyatakan meninggal pada saat kedatangan.
Laporan medis menunjukkan korban meninggal karena aneurisma aorta pecah. Tetapi polisi Makati memutuskan untuk menyatakannya sebagai kasus pemerkosaan dan pembunuhan. Polisi menetapkan 11 pria penghuni kamar 2209 hotel, yang semuanya adalah teman Dacera, sebagai tersangka. Namun, mereka semua mengaku sebagai anggota komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) dan membantah memerkosa korban.
Alih-alih mengajukan kasus ke pengadilan, Kejaksaan Makati City mengatakan bukti tidak cukup untuk menuntut 11 tersangka dan memerintahkan penyelidikan awal atas pengaduan tersebut, serta pembebasan tiga tersangka yang ditahan polisi.
NBI turun tangan setelah Guevarra menemukan penyelidikan polisi "tidak cukup menyeluruh".
Ahli patologi forensik Dr Raquel Fortun mengatakan ini adalah pertanyaan tentang siapa antara Polisi Nasional Filipina (PNP) dan NBI yang mengatakan yang sebenarnya, dan siapa yang didukung oleh dokumentasi yang tepat.
Wakil direktur NBI Ferdinand Lavin menegaskan masih mungkin untuk mengambil urine dari mayat korban.
Lihat Juga: Bikin Marah China, Jenderal AS Sebut Sistem Rudal Typhon di Negara Tetangga Indonesia Penting
Laporan medis menunjukkan korban meninggal karena aneurisma aorta pecah. Tetapi polisi Makati memutuskan untuk menyatakannya sebagai kasus pemerkosaan dan pembunuhan. Polisi menetapkan 11 pria penghuni kamar 2209 hotel, yang semuanya adalah teman Dacera, sebagai tersangka. Namun, mereka semua mengaku sebagai anggota komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) dan membantah memerkosa korban.
Alih-alih mengajukan kasus ke pengadilan, Kejaksaan Makati City mengatakan bukti tidak cukup untuk menuntut 11 tersangka dan memerintahkan penyelidikan awal atas pengaduan tersebut, serta pembebasan tiga tersangka yang ditahan polisi.
NBI turun tangan setelah Guevarra menemukan penyelidikan polisi "tidak cukup menyeluruh".
Ahli patologi forensik Dr Raquel Fortun mengatakan ini adalah pertanyaan tentang siapa antara Polisi Nasional Filipina (PNP) dan NBI yang mengatakan yang sebenarnya, dan siapa yang didukung oleh dokumentasi yang tepat.
Wakil direktur NBI Ferdinand Lavin menegaskan masih mungkin untuk mengambil urine dari mayat korban.
Lihat Juga: Bikin Marah China, Jenderal AS Sebut Sistem Rudal Typhon di Negara Tetangga Indonesia Penting
(min)