Selidiki Kematiannya, Urine Pramugari Cantik Christine Dacera Diperiksa
loading...
A
A
A
MAKATI - Biro Investigasi Nasional (NBI) Filipina telah menyelesaikan pemeriksaan forensik terhadap spesimen Christine Agelica Dacera, pramugari cantik Philippine Airlines (PAL) Express. Urine korban menjadi salah satu sampel yang diperiksa.
Pramugari itu ditemukan tewas di bak mandi kamar hotel di Makati pada Hari Tahun Baru setelah malamnya pesta dengan belasan pria. Polisi Makati awalnya menyimpulkan korban diperkosa dan dibunuh dengan menetapkan 11 pria yang berpesta dengannya sebagai tersangka.
Menteri Kehakiman Menardo Guevarra, pada Senin (18/1/2021), mengonfirmasi pemeriksaan forensik tersebut.
“NBI telah menyelesaikan pemeriksaan forensik jaringan yang diperoleh dari sisa-sisa subjek. Saat ini sedang berkoordinasi dengan Makati Medical Center tentang masalah terkait," kata Guevarra kepada wartawan melalui pesan tertulis, tanpa mengungkapkan hasilnya, seperti dikutip dari ABS-CBN, Selasa (19/1/2021).
“Saya akan menyerahkan kepada NBI untuk merilis hasilnya. Saya tidak akan mendahului NBI. Saya yakin mereka akan segera mengungkap temuannya," ujarnya.
Jaringan tersebut, kata Guevarra, mengacu pada organ tertentu serta urine Dacera, yang dikumpulkan tim forensik NBI di General Santos City pada 9 Januari, sehari sebelum dia dimakamkan.
NBI mengambil 3 kotak sampel biologis, termasuk sekitar 100 ml urine.
Autopsi ulang dilakukan 8 hari setelah pramugari berusia 23 tahun itu ditemukan tak sadarkan diri di bak mandi di City Garden Grand Hotel di Makati City setelah berpesta semalaman.
Teman-temannya membawanya ke Makati Medical Center di mana dia dinyatakan meninggal pada saat kedatangan.
Laporan medis menunjukkan korban meninggal karena aneurisma aorta pecah. Tetapi polisi Makati memutuskan untuk menyatakannya sebagai kasus pemerkosaan dan pembunuhan. Polisi menetapkan 11 pria penghuni kamar 2209 hotel, yang semuanya adalah teman Dacera, sebagai tersangka. Namun, mereka semua mengaku sebagai anggota komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) dan membantah memerkosa korban.
Alih-alih mengajukan kasus ke pengadilan, Kejaksaan Makati City mengatakan bukti tidak cukup untuk menuntut 11 tersangka dan memerintahkan penyelidikan awal atas pengaduan tersebut, serta pembebasan tiga tersangka yang ditahan polisi.
NBI turun tangan setelah Guevarra menemukan penyelidikan polisi "tidak cukup menyeluruh".
Ahli patologi forensik Dr Raquel Fortun mengatakan ini adalah pertanyaan tentang siapa antara Polisi Nasional Filipina (PNP) dan NBI yang mengatakan yang sebenarnya, dan siapa yang didukung oleh dokumentasi yang tepat.
Wakil direktur NBI Ferdinand Lavin menegaskan masih mungkin untuk mengambil urine dari mayat korban.
Pramugari itu ditemukan tewas di bak mandi kamar hotel di Makati pada Hari Tahun Baru setelah malamnya pesta dengan belasan pria. Polisi Makati awalnya menyimpulkan korban diperkosa dan dibunuh dengan menetapkan 11 pria yang berpesta dengannya sebagai tersangka.
Menteri Kehakiman Menardo Guevarra, pada Senin (18/1/2021), mengonfirmasi pemeriksaan forensik tersebut.
“NBI telah menyelesaikan pemeriksaan forensik jaringan yang diperoleh dari sisa-sisa subjek. Saat ini sedang berkoordinasi dengan Makati Medical Center tentang masalah terkait," kata Guevarra kepada wartawan melalui pesan tertulis, tanpa mengungkapkan hasilnya, seperti dikutip dari ABS-CBN, Selasa (19/1/2021).
“Saya akan menyerahkan kepada NBI untuk merilis hasilnya. Saya tidak akan mendahului NBI. Saya yakin mereka akan segera mengungkap temuannya," ujarnya.
Jaringan tersebut, kata Guevarra, mengacu pada organ tertentu serta urine Dacera, yang dikumpulkan tim forensik NBI di General Santos City pada 9 Januari, sehari sebelum dia dimakamkan.
NBI mengambil 3 kotak sampel biologis, termasuk sekitar 100 ml urine.
Autopsi ulang dilakukan 8 hari setelah pramugari berusia 23 tahun itu ditemukan tak sadarkan diri di bak mandi di City Garden Grand Hotel di Makati City setelah berpesta semalaman.
Teman-temannya membawanya ke Makati Medical Center di mana dia dinyatakan meninggal pada saat kedatangan.
Laporan medis menunjukkan korban meninggal karena aneurisma aorta pecah. Tetapi polisi Makati memutuskan untuk menyatakannya sebagai kasus pemerkosaan dan pembunuhan. Polisi menetapkan 11 pria penghuni kamar 2209 hotel, yang semuanya adalah teman Dacera, sebagai tersangka. Namun, mereka semua mengaku sebagai anggota komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) dan membantah memerkosa korban.
Alih-alih mengajukan kasus ke pengadilan, Kejaksaan Makati City mengatakan bukti tidak cukup untuk menuntut 11 tersangka dan memerintahkan penyelidikan awal atas pengaduan tersebut, serta pembebasan tiga tersangka yang ditahan polisi.
NBI turun tangan setelah Guevarra menemukan penyelidikan polisi "tidak cukup menyeluruh".
Ahli patologi forensik Dr Raquel Fortun mengatakan ini adalah pertanyaan tentang siapa antara Polisi Nasional Filipina (PNP) dan NBI yang mengatakan yang sebenarnya, dan siapa yang didukung oleh dokumentasi yang tepat.
Wakil direktur NBI Ferdinand Lavin menegaskan masih mungkin untuk mengambil urine dari mayat korban.
(min)