Raih Suara Terbanyak, RI Terpilih sebagai Ketua Bersama Inisiatif Vaksin Global

Rabu, 13 Januari 2021 - 14:55 WIB
loading...
Raih Suara Terbanyak,...
Retno menuturkan, dirinya yang mewakili Indonesia, telah terpilih menjadi salah satu ketua bersama COVAX-AMC Engagement Group (EG). Foto/Sindonews
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, Indonesia terpilih sebagai ketua bersama COVAX Advance Market Commitment Engagement Group (COVAX-AMC).COVAXadalahsebuah inisiatif global yang menyatukan pemerintah dan produsen untuk memastikan vaksin Covid-19 pada akhirnya menjangkau mereka yang paling membutuhkan.

Retno menuturkan, semalam pihaknya mendapatkan kabar dari GAVI, melalui Perwakilan Tetap Indonesia(PTRI) Jenewa, Swiss bahwa Menteri Luar Negeri Indonesia telah terpilih menjadi salah satu Co-Chair atau ketua bersamaCOVAX-AMCEngagement Group (EG) atau untuk lebih singkatnya disebut COVAX-AMC EG.



COVAX-AMC EG ini merupakan forum antara negara AMC dengan negara-negara donor untuk pengadaan dan distribusi vaksin bagi negara AMC. COVAX Facility memiliki target pengadaan vaksin bagi 20% dari populasi setiap negara AMC dan mendukung kesiapan negara AMC untuk melakukan rencana vaksinasi nasional.

"Pemilihan Co-Chairs telah diselenggarakan secara virtual di Jenewa, dengan tenggat waktu pemilihan sampai tanggal 8 Januari 2021 tengah malam dan diumumkan 12 Januari malam waktu Jenewa," ucap Retno pada Rabu (13/1/2021).

"Alhamdulillah dalam pemilihan tersebut Indonesia mendapatkan suara terbanyak yaitu 41% dari suara masuk. Suara terbanyak kedua diperoleh oleh Menteri Kesehatan Ethiopia," sambungnya.

Dia mengatakan, pemilihan ini dilakukan untuk memilih dua co-chairs, dari lima calon kandidat, dari AMC 92 Economies yang tergabung dalam COVAX-AMC. Selain Indonesia dan Ethiopia, ucapnya, yang mewakili AMC 92 Economies adalah Menteri Pembangunan Internasional Kanada mewakili negara donor sebagai co-chair.

"Kita maknai terpilihnya Indonesia dengan suara terbanyak ini paling tidak dari dua sisi, pertama tentunya ini merupakan wujud dari kepercayaan dunia internasional, terutama negara berkembang, kepada Indonesia," ungkapnya.



"Kedua, ini merupakan tanggung jawab besar Indonesia bagi terwujudnya kesetaraan akses vaksin bagi semua negara. Tanggung jawab besar ini harus ditunaikan sebaik mungkin," imbuhnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1597 seconds (0.1#10.140)