Menlu Retno: Israel telah Mengubah Gaza menjadi Seperti Neraka

Senin, 11 Desember 2023 - 09:45 WIB
loading...
Menlu Retno: Israel telah Mengubah Gaza menjadi Seperti Neraka
Warga Palestina berduka atas kematian kerabat akibat serangan rezim kolonial Israel di Khan Younis, Jalur Gaza, 10 Desember 2023. Foto/AP
A A A
GAZA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi tiba di Jenewa, Swiss, Minggu pagi, 10 Desember. Siangnya, dia menghadiri pertemuan Khusus Executive Board WHO yang membahas situasi di Gaza.

Executive Board adalah organ eksekutif WHO di bawah World Health Assembly yang beranggotakan 34 negara. Indonesia terakhir menjadi anggota Executive Board WHO pada 2018-2021.

Pertemuan kali ini tidak hanya dihadiri anggota Executive Board, namun juga negara non anggota yang memiliki kepedulian terhadap isu situasi di Gaza.

Menlu Reno menjelaskan, penting bagi Indonesia untuk hadir agar dapat langsung berkontribusi, mendesak pentingnya perbaikan fasilitas kesehatan, perlindungan terhadap fasilitas dan tenaga kesehatan. Termasuk tentunya di sini fasilitas kesehatan Rumah Sakit Indonesia.

“Situasi fasilitas kesehatan di Gaza sangat memprihatinkan. Dari 36 rumah sakit hanya 13 yang masih beroperasi dan semuanya kelebihan kapasitas hingga 2-3 kali lipat,” papar dia.

Secara rinci, Menlu memaparkan, 71% fasilitas pelayanan kesehatan di Gaza tidak berfungsi; Perlengkapan medis, obat-obatan, makanan, air bersih, bensin hingga listrik semakin terbatas; Ratusan pekerja medis telah terbunuh semenjak Israel menyerang Gaza; WHO melaporkan penyebaran penyakit menular semakin tinggi; hampir 130 ribu kasus infeksi pernafasan akut; lebih dari 94 ribu kasus diare; hingga lebih dari 2.700 kasus chickenpox.

“Dalam pertemuan Khusus Executive Board WHO tersebut, antara lain saya sampaikan, bahwa Gaza saat ini di bawah kepungan. Israel telah mengubah Gaza menjadi seperti neraka,” tegas dia.



Jumlah orang yang meninggal terus meningkat. “Rumah Sakit mengalami gempuran hebat, termasuk RS Indonesia yang dipaksa berhenti beroperasi pada 16 November lalu,” papar dia.

“Perintah Israel Defence Force (IDF) agar suplai medis dipindahkan dari Khan Younis ke Gudang yang lebih kecil di Rafah merupakan pelanggaran berat hukum internasional dan hak asasi manusia,” tegas dia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1403 seconds (0.1#10.140)