Penguatan Sektor Kesehatan hingga Perlindungan WNI Jadi Fokus Diplomasi RI pada 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengungkap beberapa fokus diplomasi Indonesia pada tahun 2021. Fokus diplomasi Indonesia pada 2021 mencakup sektor kesehatan, hingga perlindungan warga negara Indonesia (WNI).
Retno menuturkan, fokus pertama membangun kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional. Dia mengatakan, ini akan mencakup realisasi komitmen vaksin, baik melalui kerjasama bilateral, maupun multilateral. ( )
Dia kemudian mengatakan, Indonesia juga akan terus berperan aktif dalam isu kemanusiaan dengan mempersiapkan ketuanrumahan Indonesia pada Global Platform for Disaster Risk Reduction tahun 2022, menyelenggarakan pertemuan kedua Konferensi Regional tentang Bantuan Kemanusiaan dan Konferensi Regional tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia.
"Mulai tahun ini Indonesia akan memulai keanggotaannya pada Dewan Ekonomi dan Sosial PBB. Beberapa prioritas Indonesia antara lain, memajukan agenda pemulihan ekonomi dan ketahanan sosial, memperkuat sektor UMKM pasca pandemi, mendorong pencapaian SDGs pasca pandemi antara lain dengan mendorong mekanisme pembiayaan campuran inovatif," tukasnya.
Retno menuturkan, fokus pertama membangun kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional. Dia mengatakan, ini akan mencakup realisasi komitmen vaksin, baik melalui kerjasama bilateral, maupun multilateral. ( )
Dia kemudian mengatakan, Indonesia juga akan terus berperan aktif dalam isu kemanusiaan dengan mempersiapkan ketuanrumahan Indonesia pada Global Platform for Disaster Risk Reduction tahun 2022, menyelenggarakan pertemuan kedua Konferensi Regional tentang Bantuan Kemanusiaan dan Konferensi Regional tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia.
"Mulai tahun ini Indonesia akan memulai keanggotaannya pada Dewan Ekonomi dan Sosial PBB. Beberapa prioritas Indonesia antara lain, memajukan agenda pemulihan ekonomi dan ketahanan sosial, memperkuat sektor UMKM pasca pandemi, mendorong pencapaian SDGs pasca pandemi antara lain dengan mendorong mekanisme pembiayaan campuran inovatif," tukasnya.
(esn)