Demokrasi AS Mundur

Jum'at, 08 Januari 2021 - 06:00 WIB
loading...
A A A
(Baca juga: Anggota Kongres AS Kembali Bersidang, Sahkan Kemenangan Pemilu Biden )

Bawa Senjata Tak Berizin
Kepala Departemen Polisi Metropolitan Robert J Contee mengatakan, 47dari 52 demonstran yang ditangkap karena melanggar jam malam yang diberlakukan Wali Kota Muriel Bowser. Sebanyak 26 dari 52 orang yang ditangkap diketahui terlibat kekerasan di Gedung Capitol. Beberapa orang yang ditangkap karena membawa senjata tanpa izin.

Contee juga mengatakan, polisi mengamankan dua bom pipa dari kantor komite nasional Republik dan Demokrat. Polisi juga menahan mobil pendingin berisi bom Molotov di Gedung Capitol. Itu menunjukkan insiden kekerasan di Gedung Capitol memang direncanakan dengan baik. Sebanyak 14 polisi juga dilaporkan terluka, dan dua polisi di antaranya masih dirawat di rumah sakit.

Wali Kota Washington Muriel Bowser mengatakan satu perempuan yang tewas adalah bagian dari kelompok demonstran yang memasuk masuk Gedung Capitol. Mereka berhadapan dengan sejumlah petugas tak berseragam dan salah seorang petugas melepaskan tembakan.

Pada Rabu (6/1) malam, DPR dan Senat AS langsung melanjutkan debat sertifikasi kemenangan Biden yang dipimpin Wakil Presiden AS Mike Pence. Debat sertifikasi ini sempat tertunda beberapa jam dikarenakan polisi membutuhkan waktu selama lebih dari tiga jam untuk mengamankan dan mengusir para pendukung Trump di Gedung Capitol. Jaminan keamanan itu setelah Garda Nasional Washington DC telah dikerahkan dan adanya tambahan pasukan dari negara-negara bagian tetangga, seperti Virginia dan Maryland.

Mereka langsung mendiskusikan keberatan dari anggota parlemen Partai Republik yang berpihak kepada Trump. Sebagian keberatan kubu pro-Trump justru ditolak sebagian besar anggota Kongres dari Partai Republik.

Senat menolak keberatan Partai Republik dengan pemungutan suara 93 melawan 6 suara untuk mensertifikasi kemenangan Biden di negara bagian Arizona. Di DPR yang dikuasai Demokrat, keberatan itu juga ditolak dengan pemungutan suara 303 melawan 121 suara.

Pence mengungkapkan insiden penyerbuan Gedung Capitol sebagai hari yang kelam dalam sejarah Capitol AS. “Untuk Anda yang melakukan kekacauan di Gedung Capitol hari ini, Anda tidak menang," kata Pence, dilansir Reuters.

Dia mengatakan, kekerasan tidak pernah menang, kebebasan berjaya dan Capitol masih rumah rakyat. “Selagi kami kembali berkumpul di ruangan ini, dunia akan menyaksikan lagi keteguhan dan kekuatan demokrasi kami bahkan setelah aksi kekerasan dan vandalisme yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujarnya.

Pence meminta para pendukung Trump untuk meninggalkan gedung itu dan menghentikan kekerasan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1878 seconds (0.1#10.140)