Demokrasi AS Mundur

Jum'at, 08 Januari 2021 - 06:00 WIB
loading...
A A A
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, mengecam serangan mengerikan terhadap demokrasi. Sementara, Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, mengatakan Trump dan pendukungnya harus menerima keputusan akhir para pemilih AS. “Trump dan pendukungnya harus berhenti menginjak-injak demokrasi,” paparnya.

Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, mengatakan dirinya mempercayai AS untuk memastikan transfer kekuasaan secara damai kepada Biden. Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg, turut bersuara dengan mengatakan bahwa hasil pemilihan "harus dihormati".

Bahkan PM Kanada Justin Trudeu mengatakan warga Kanada sangat terganggu dan sedih dengan serangan terhadap demokrasi. "Kekerasan tidak akan pernah berhasil mengesampingkan keinginan rakyat. Demokrasi di AS harus ditegakkan, dan itu akan berhasil," harapnya.

Sebagai aliansi utama AS di Asia dan Pasifik, PM Australia Scott Morrison juga mengecam aksi yang menyedihkan itu. “Saya menantikan transfer kekuasaan secara damai,” ujarnya. Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan pihaknya mengajak semua pihak di AS untuk berperilaku dengan mengendalikan diri dan akal sehat.

(Baca juga: Anggota Kongres AS Kembali Bersidang, Sahkan Kemenangan Pemilu Biden )

Bawa Senjata Tak Berizin
Kepala Departemen Polisi Metropolitan Robert J Contee mengatakan, 47dari 52 demonstran yang ditangkap karena melanggar jam malam yang diberlakukan Wali Kota Muriel Bowser. Sebanyak 26 dari 52 orang yang ditangkap diketahui terlibat kekerasan di Gedung Capitol. Beberapa orang yang ditangkap karena membawa senjata tanpa izin.

Contee juga mengatakan, polisi mengamankan dua bom pipa dari kantor komite nasional Republik dan Demokrat. Polisi juga menahan mobil pendingin berisi bom Molotov di Gedung Capitol. Itu menunjukkan insiden kekerasan di Gedung Capitol memang direncanakan dengan baik. Sebanyak 14 polisi juga dilaporkan terluka, dan dua polisi di antaranya masih dirawat di rumah sakit.

Wali Kota Washington Muriel Bowser mengatakan satu perempuan yang tewas adalah bagian dari kelompok demonstran yang memasuk masuk Gedung Capitol. Mereka berhadapan dengan sejumlah petugas tak berseragam dan salah seorang petugas melepaskan tembakan.

Pada Rabu (6/1) malam, DPR dan Senat AS langsung melanjutkan debat sertifikasi kemenangan Biden yang dipimpin Wakil Presiden AS Mike Pence. Debat sertifikasi ini sempat tertunda beberapa jam dikarenakan polisi membutuhkan waktu selama lebih dari tiga jam untuk mengamankan dan mengusir para pendukung Trump di Gedung Capitol. Jaminan keamanan itu setelah Garda Nasional Washington DC telah dikerahkan dan adanya tambahan pasukan dari negara-negara bagian tetangga, seperti Virginia dan Maryland.

Mereka langsung mendiskusikan keberatan dari anggota parlemen Partai Republik yang berpihak kepada Trump. Sebagian keberatan kubu pro-Trump justru ditolak sebagian besar anggota Kongres dari Partai Republik.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0842 seconds (0.1#10.140)