Sydney Memulai Perayaan Tahun Baru Dunia Saat 2021 Tiba

Kamis, 31 Desember 2020 - 23:11 WIB
loading...
A A A
"Saya hanya bisa membayangkan betapa pahit rasanya bagi orang-orang terkasih yang berkabung karena kehilangan akibat corona atau yang harus berjuang melawan dampak penyakit ketika virus itu diperdebatkan dan disangkal oleh beberapa orang yang putus asa," tutur Merkel, 66, yang akan divaksinasi secepat mungkin.

Jerman telah melarang penjualan kembang api untuk mencegah kerumunan orang. Pihak berwenang di Berlin mengatakan polisi akan "menghukum pelanggar secara konsisten".

Di kota Wuhan di China, tempat pandemi bermula setahun yang lalu, ribuan orang diperkirakan berkumpul di landmark populer di seluruh pusat kota untuk menghitung mundur hingga 2021.

Beberapa mengatakan mereka berhati-hati, tetapi tidak terlalu khawatir.

"Keamanan adalah prioritas," ungkap warga Wuhan Wang Xuemei, 23.

Di Australia, di mana kembang api Sydney Opera House disiarkan di televisi di penjuru dunia sebagai pertunjukan visual besar pertama di tahun baru, pergerakan orang telah dibatasi, pertemuan dilarang, dan perbatasan internal ditutup. Kebanyakan orang dilarang datang ke pusat kota Sydney pada Kamis malam.

“Tahun yang luar biasa. Semoga 2021 lebih mudah bagi kita semua,” tutur Gladys Berejiklian, perdana menteri negara bagian New South Wales, yang mencakup Sydney.

Di alun-alun Puerta del Sol Madrid yang biasanya padat, tidak ada orang yang bersuka ria yang berteriak dengan senang hati memasukkan anggur ke dalam mulut mereka.

Satu buah anggur untuk setiap pukulan tengah malam, menurut tradisi setempat. Jam malam tengah malam Spanyol telah diperpanjang menjadi 1:30 malam, tetapi kebanyakan orang diharapkan tinggal di rumah.

Saat polisi menyeret penghalang logam melintasi alun-alun, pensiunan berusia 61 tahun Jose Angel Balsa mengatakan dia akan menghabiskan malam itu dengan keluarga. “Hanya kami berempat di rumah, mengadakan banyak panggilan video dan berharap ini segera berakhir segera secepat mungkin," ungkap Balsa.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1748 seconds (0.1#10.140)