Inggris Mulai Babak Baru Kemandirian dari Uni Eropa

Kamis, 31 Desember 2020 - 20:01 WIB
loading...
Inggris Mulai Babak...
Kesepakatan tercapai antara Inggris dan Uni Eropa. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Inggris menyambut dimulainya babak baru dalam kisah nasional negara tersebut dengan dimulainya Brexit atau Inggris keluar dari Uni Eropa (UE).

Menurut pernyataan Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Jakarta, perjanjian Brexit menciptakan hubungan baru antara Kerajaan Inggris Raya dan Uni Eropa, hubungan yang didasarkan pada perdagangan bebas dan kerjasama persahabatan diantara kedaulatan yang sederajat.

“Sekarang Kerajaan Inggris Raya akan memanfaatkan kebebasan otonominya yang baru. Ini adalah awal dari babak baru dalam kisah nasional kami. 2021 akan menjadi kesempatan kami untuk menunjukkan apa arti Global Britain kepada seluruh dunia: kesepakatan perdagangan dengan pasar baru yang berkembang pesat, menegaskan kembali diri kami sebagai negara dengan perdagangan yang liberal dan bebas; dan bertindak dengan pondasi moral yang kuat, sebagai kekuatan yang mendukung kebaikan di dunia,” ungkap pernyataan Kedubes Inggris di Jakarta.

Kedubes Inggris menambahkan, “Kami akan memiliki lebih banyak energi, waktu, dan kebebasan untuk berinteraksi dengan teman dan mitra kami di Asia. Abad ke-21 akan menjadi abad Asia, dan kita sekarang memiliki kapasitas lebih untuk membangun hubungan di kawasan ini, termasuk dengan Indonesia dan ASEAN.” (Baca Juga: Pandemi COVID-19, Begini Perayaan Malam Tahun Baru di Kota-kota Top Dunia)

“Sebagai negara yang benar-benar memiliki visi Global, kami akan tetap berkomitmen pada masalah-masalah penting saat ini dan memainkan peran kami dalam menciptakan dunia yang lebih baik, lebih adil, dan lebih aman untuk masa depan,” papar Kedubes Inggris. (Lihat Infografis: Antisipasi Covid-19, Jangan Keluar Rumah saat Malam Tahun Baru!)

Ini termasuk mendorong pemulihan dunia dari Covid-19 melalui kepemimpinan Inggris di G7; mengalokasikan dana kami secara tepat, dengan menjadi donor terbesar bagi mekanisme internasional untuk mendapatkan vaksin, terapi dan tes ke semua negara, Kerajaan Inggris Raya telah menyumbangkan seperlima dari total dana global melalui ACT-Accelerator; dan bekerja sama untuk memperkuat pemerintahan yang demokratis dan menetapkan kerangka-kerangka kerja internasional. (Lihat Video: Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Kakak dan Adik Tewas)

“Perjanjian ini hanyalah awal dari kemitraan baru Kerajaan Inggris Raya di Eropa, yang dibangun tidak hanya di atas ikatan persahabatan dan kerja sama, tetapi juga sebagai kedaulatan yang sederajat, dengan otonomi demokratis yang lebih besar, menyuarakan pendapat kami dengan jelas dan independen serta berbicara dan bertindak atas hal-hal yang penting bagi Kerajaan Inggris Raya,” ungkap Kedubes Inggris.



“Pada saat yang sama, dari peran kepemimpinan kami di NATO, hingga bekerja secara intensif dengan rekan-rekan Eropa kami dalam masalah-masalah seperti Iran dan Rusia, kami jelaskan disini bahwa keamanan Eropa dan dunia adalah juga keamanan Kerajaan Inggris Raya. Dalam dunia di abad kedua puluh satu yang multilateral, kita semua akan menjadi lebih aman dan sejahtera, apabila semua bangsa bekerjasama dan memainkan perannya sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah disepakati bersama,” papar Kedubes Inggris.

Dengan keyakinan bahwa Kerajaan Inggris Raya dapat menjangkau dunia, Inggris adalah bangsa yang ambisius dengan ide-ide besar, didorong oleh ambisi baru, dan bertekad untuk mendapatkan kesempatan yang baru.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Uni Eropa Tegaskan Barat...
Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting
MA Inggris Putuskan...
MA Inggris Putuskan Wanita Adalah Perempuan dari Lahir, Pukulan Telak bagi LGBT
Uni Eropa Larang Calon...
Uni Eropa Larang Calon Anggotanya Rayakan Kemenangan Perang Dunia II di Moskow
Filsuf Oxford Ini Ungkap...
Filsuf Oxford Ini Ungkap Kematian Bukanlah Akhir, tapi Ada Akhirat setelah Kematian
Rusia Lacak Kapal Selam...
Rusia Lacak Kapal Selam Nuklir Inggris yang Teknologinya Dinilai Sangat Tua dan Ketinggalan Zaman
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
Pangeran Harry Klaim...
Pangeran Harry Klaim Dapat Ancaman Pembunuhan dari al-Qaeda
92 Warga Palestina Tewas...
92 Warga Palestina Tewas dalam 2 Hari Terakhir Akibat Serangan Militer Israel
Perempuan Ini Melahirkan...
Perempuan Ini Melahirkan di Pinggir Jalan lalu Telantarkan Bayi hingga Tewas demi Pesta
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Kau...
Sinopsis Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku Eps 9: Usaha Jenny Menggagalkan Pernikahan Devan dan Alya
Liam Cameron Sindir...
Liam Cameron Sindir Berat Badan Whittaker Jelang Duel Panas: Dia Makin Kecil!
Subaru Hadirkan Trailseeker...
Subaru Hadirkan Trailseeker EV, Kecepatan Melebihi WRX STI
Berita Terkini
AS Kerahkan Pesawat...
AS Kerahkan Pesawat Pengebom Nuklir B-1B ke Jepang, Pertama Kali sejak Perang Vietnam
23 menit yang lalu
Indonesia Sedang Menanti...
Indonesia Sedang Menanti Jet Tempur Rafale, tapi Digoda Boeing dengan F-15EX
45 menit yang lalu
Menteri Malaysia Diolok-olok...
Menteri Malaysia Diolok-olok karena Berikan Suvenir kepada Presiden China di Tempat Parkir Bawah Tanah
1 jam yang lalu
5 Alasan Presiden Erdogan...
5 Alasan Presiden Erdogan Sebut Masjid Al Aqsa sebagai Garis Merah bagi Turki
1 jam yang lalu
Apa Itu 50501? Gerakan...
Apa Itu 50501? Gerakan Perlawanan Melawan Donald Trump di AS
2 jam yang lalu
Israel Siapkan Skenario...
Israel Siapkan Skenario Serangan Terbatas ke Fasilitas Nuklir Iran
3 jam yang lalu
Infografis
290 Senjata Nuklir Prancis...
290 Senjata Nuklir Prancis Ingin Lindungi Eropa dari Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved