Inggris Mulai Babak Baru Kemandirian dari Uni Eropa

Kamis, 31 Desember 2020 - 20:01 WIB
loading...
A A A
12% dari siswa internasional dunia mengenyam pendidikan di universitas di Inggris dan 4 dari 10 universitas terbaik dunia berada di Kerajaan Inggris Raya. Inggris juga memiliki industri kreatif yang berpengaruh dan besar, mulai dari musik, film, buku, dan video game Inggris memiliki pengaruh besar pada budaya global.

“Sekarang kami akan dapat menetapkan standar kami sendiri, melalui kerjasama dengan mitra-mitra dagang kami, untuk berinovasi dengan cara yang kami inginkan, menciptakan kerangka kerja baru di sektor-sektor yang dipimpin oleh Kerajaan Inggris Raya secara global, dari ilmu hayati hingga layanan keuangan, kecerdasan buatan, dan seterusnya,” ungkap Kedubes Inggris.

Kedubes Inggris menjelaskan, “Kami akan dapat memutuskan bagaimana dan di mana kami akan menumbuhkan pekerjaan baru dan harapan baru, termasuk dengan 'pelabuhan bebas' dan zona industri hijau baru. Kami akan dapat menghargai lanskap dan lingkungan sesuai dengan pilihan kami.”

“Kerajaan Inggris Raya akan menjadi pendukung global untuk perdagangan bebas, mendorong bisnis, mengurangi biaya bagi konsumen, dan membantu negara-negara di seluruh dunia mencapai kemandirian ekonomi yang sejati,” papar Kedubes Inggris.

Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Inggris-Jepang (CEPA), yang ditandatangani pada Oktober tahun ini, adalah penjanjian perdagangan besar pertama Inggris sebagai negara perdagangan yang independen.

Sekarang Inggris akan menindaklanjuti kesepakatan perdagangan dengan Australia, Selandia Baru, dan negara lainnya di dunia. Proses ini tengah berlangsung dengan 58 negara di seluruh dunia.

Dengan Indonesia, Inggris akan menyelesaikan Tinjauan Perdagangan Gabungan Inggris dengan Kementerian Perdagangan Indonesia pada awal 2021 dan berencana mengadakan dialog perdagangan secara berkala untuk melihat potensi kerjasama dan kemitraan yang secara ekonomi saling menguntungkan

Di AS, Inggris berharap dapat memperbarui kemitraan yang sangat berharga dan sudah berjalan cukup lama untuk mengatasi ancaman baru dan menjadi kekuatan untuk kebaikan di panggung dunia, memajukan kepentingan bersama, dari perubahan iklim hingga perdagangan dan keamanan.

Inggris adalah pemimpin global dalam mengambil tindakan iklim, menjadi ekonomi besar pertama yang secara hukum mengabadikan komitmen mencapai nol emisi karbon bersih pada 2050. Bersama Italia, Inggris menjadi tuan rumah COP26 untuk menggalang upaya internasional dalam mengatasi perubahan iklim.

Inggris berkomitmen pada hak asasi manusia universal dan kebebasan fundamental. Inggris telah menunjukkan fondasi moral warisan leluhur, dengan menetapkan rezim sanksi 'Magnitsky' Inggris, untuk meminta pertanggungjawaban kepada para pelanggar hak asasi manusia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0976 seconds (0.1#10.140)