Sunburst, Serangan Siber Terburuk yang Pernah Melanda AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) diguncang serangan siber yang menyasar sejumlah kementerian dan badan-badan federal. Serangan siber yang digambarkan sebagai operasi spionase dunia maya canggih itu menargetkan perangkat lunak yang dibuat oleh perusahaan AS SolarWinds.
Serangan siber tersebut berhasil diketahui pada minggu lalu. Namun sejatinya hal itu sudah berlangsung selama berbulan-bulan. Tak pelak lagi, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeomenyebut ini menjadi serangan spionase dunia maya terburuk yang pernah terjadi di negara adi kuasa itu.
Di antara badan-badan AS yang menjadi sasaran adalah kantor yang mengelola senjata nuklir. Organisasi pemerintah yang menaungi badan itu, Departemen Energi AS, mengatakan bahwa keamanan gudang senjata tidak terganggu. Departemen Keuangan dan Departemen Keamanan Dalam Negeri, negara bagian, pertahanan dan perdagangan juga menjadi korban.
Beberapa organisasi lain di seluruh dunia, termasuk di Inggris, diketahui telah menjadi sasaran peretas yang menggunakan perangkat lunak manajemen jaringan yang sama.
Para penyelidik yang menangani serangan ini lantas menamainya sebagai serangann Sunburst.
Lalu bagaimana ini bisa terjadi?
Dikutip dari BBC, Minggu (20/12/2020), sekelompok peretas berhasil mendapatkan akses ke organisasi besar dengan mengorbankan perangkat lunak manajemen jaringan yang dikembangkan oleh perusahaan IT SolarWinds yang berbasis di Texas, AS.
Akses tersebut dapat memungkinkan peretas untuk mengambil kontrol tingkat tinggi atas jaringan organisasi yang menggunakan perangkat lunak itu, tetapi tampaknya telah digunakan untuk mencuri data daripada untuk dampak yang mengganggu atau merusak.
Diperkirakan bahwa mereka yang berada di belakang operasi tersebut menargetkan sekelompok kecil organisasi dalam upaya untuk mencuri informasi terkait keamanan nasional, pertahanan, dan lainnya.(Baca juga: Peretas Rusia Diduga Mata-matai Email Departemen Keuangan AS )
Serangan siber tersebut berhasil diketahui pada minggu lalu. Namun sejatinya hal itu sudah berlangsung selama berbulan-bulan. Tak pelak lagi, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeomenyebut ini menjadi serangan spionase dunia maya terburuk yang pernah terjadi di negara adi kuasa itu.
Di antara badan-badan AS yang menjadi sasaran adalah kantor yang mengelola senjata nuklir. Organisasi pemerintah yang menaungi badan itu, Departemen Energi AS, mengatakan bahwa keamanan gudang senjata tidak terganggu. Departemen Keuangan dan Departemen Keamanan Dalam Negeri, negara bagian, pertahanan dan perdagangan juga menjadi korban.
Beberapa organisasi lain di seluruh dunia, termasuk di Inggris, diketahui telah menjadi sasaran peretas yang menggunakan perangkat lunak manajemen jaringan yang sama.
Para penyelidik yang menangani serangan ini lantas menamainya sebagai serangann Sunburst.
Lalu bagaimana ini bisa terjadi?
Dikutip dari BBC, Minggu (20/12/2020), sekelompok peretas berhasil mendapatkan akses ke organisasi besar dengan mengorbankan perangkat lunak manajemen jaringan yang dikembangkan oleh perusahaan IT SolarWinds yang berbasis di Texas, AS.
Akses tersebut dapat memungkinkan peretas untuk mengambil kontrol tingkat tinggi atas jaringan organisasi yang menggunakan perangkat lunak itu, tetapi tampaknya telah digunakan untuk mencuri data daripada untuk dampak yang mengganggu atau merusak.
Diperkirakan bahwa mereka yang berada di belakang operasi tersebut menargetkan sekelompok kecil organisasi dalam upaya untuk mencuri informasi terkait keamanan nasional, pertahanan, dan lainnya.(Baca juga: Peretas Rusia Diduga Mata-matai Email Departemen Keuangan AS )