Laporan CIA: China Coba Cegah WHO Umumkan Darurat Kesehatan Global

Rabu, 13 Mei 2020 - 15:35 WIB
loading...
A A A
"Kita tahu bahwa setiap negara memahami kewajiban ini sangat penting bagi ketidakberpihakan dan netralitas WHO dalam pekerjaan kesehatan globalnya," terangnya.

"WHO mendasarkan rekomendasinya pada sains, praktik terbaik kesehatan masyarakat, bukti, data, dan saran dari para ahli independen," tegasnya.

Terkait laporan tersebut WHO menolak anggapan bahwa Xi Jinping melakukan intervensi, tetapi menolak secara khusus menjawab pertanyaan apakah para pejabat China melakukan upaya untuk menunda atau mengubah pengumuman Darurat Kesehatan Masyarakat dari Kepedulian Internasional (PHEIC).

"Kami tidak mengomentari diskusi spesifik dengan negara-negara anggota tetapi kami dapat mengatakan bahwa sepanjang waktu selama pandemi WHO telah bertindak sesuai dengan mandatnya sebagai organisasi teknis berbasis bukti yang berfokus pada melindungi semua orang, di mana pun," kata juru bicara WHO kepada Newsweek.

"Dr Tedros tidak berkomunikasi dengan Presiden Xi (Jinping) pada 20, 21 atau 22 Januari. Dr Tedros dan tim seniornya bertemu dengan Presiden Xi di Beijing pada 28 Januari," ungkapnya.

"Masalah PHEIC tidak muncul dalam pertemuan itu," tukasnya.

Kementerian Luar Negeri China sendiri tidak menanggapi permintaan Newsweek untuk berkomentar, tetapi mengatakan pada konferensi pers Senin kemarin bahwa Presiden Xi Jinping tidak melakukan panggilan telepon dengan kepala WHO pada 21 Januari dalam menanggapi laporan Der Spiegel.

CIA sendiri juga menolak permintaan komentar Newsweek terkait laporan ini.

Virus Corona baru yang diberinama COVID-19 saat ini telah menginfeksi lebih dari 4 juta orang.
(ber)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1436 seconds (0.1#10.140)