3 Sekutu Terkuat Bashar al-Assad di Dunia, Nomor 2 Bantu Bangun Reaktor Nuklir
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Terdapat sejumlah nama sekutu terkuat Bashar al-Assad di dunia yang bisa diketahui. Salah satunya disebut pernah membantu membangun reaktor nuklir di Al-Kibar pada awal 2000-an.
Rezim Bashar al-Assad telah digulingkan oleh kubu pemberontak atau oposisi di Suriah. Dia dan keluarganya juga telah melarikan diri ke Rusia pada Minggu (8/12/2024).
Keruntuhan rezim Bashar al-Assad menandai berakhirnya kekuasaan tirani puluhan tahun di Damaskus. Meski pada akhirnya tumbang, rezim Assad di Suriah sebenarnya memiliki sejumlah pendukung eksternal. Berikut di antaranya yang paling kuat.
Rusia adalah sekutu terkuat yang dimiliki rezim Bashar al-Assad di Suriah. Melihat ke belakang, negara yang dipimpin Vladimir Putin itu memiliki peran besar dalam menjaga kekuasaan Assad di Damaskus sebelum akhirnya runtuh pada awal Desember 2024 lalu.
Selain faktor sejarah hubungan di antara kedua negara, ada sejumlah alasan lain yang menjadikan Rusia sebagai sekutu tak terbantahkan Suriah. Di antaranya berkaitan dengan kepentingan strategis Moskow di Timur Tengah.
Singkatnya, Suriah adalah sekutu berharga bagi Rusia di kawasan Timur Tengah. Bersama keberadaannya di Damaskus, Moskow setidaknya bisa mengurangi atau bahkan mengimbangi pengaruh Amerika Serikat di kawasan tersebut.
Maka dari itu, tak heran jika selama perang saudara beberapa tahun lalu, Rusia menunjukkan dukungan untuk rezim Assad dengan bantuan militer melawan pasukan pemberontak. Mereka yakin bahwa kehilangan Assad di Suriah akan menjadi kemunduran bagi kepentingan negaranya di Timur Tengah.
Baca Juga: Sekutu Terus Tergerus, Sampai Kapan Iran Akan Bertahan?
Mengutip NKNews, hubungan Korea Utara dan Suriah setidaknya dimulai sejak tahun 1966. Momen ini ditandai oleh hubungan pribadi yang erat antara dinasti politik Kim dan Assad di masing-masing negara.
Dulunya, Korea Utara mengirim senjata ke Suriah setelah Perang Enam Hari melawan Israel. Mereka juga meminjamkan pilot untuk mendukungnya selama Perang Yom Kippur pada 1973.
Kerja sama militer tidak terbatas pada senjata konvensional. Laporan intelijen AS menunjukkan Korea Utara membantu Suriah membangun reaktor nuklir di Al-Kibar pada awal 2000-an, sebuah fasilitas yang kemudian dihancurkan Israel pada tahun 2007.
Rezim Bashar al-Assad telah digulingkan oleh kubu pemberontak atau oposisi di Suriah. Dia dan keluarganya juga telah melarikan diri ke Rusia pada Minggu (8/12/2024).
Keruntuhan rezim Bashar al-Assad menandai berakhirnya kekuasaan tirani puluhan tahun di Damaskus. Meski pada akhirnya tumbang, rezim Assad di Suriah sebenarnya memiliki sejumlah pendukung eksternal. Berikut di antaranya yang paling kuat.
Sekutu Terkuat Bashar al-Assad di Dunia
1. Rusia
Rusia adalah sekutu terkuat yang dimiliki rezim Bashar al-Assad di Suriah. Melihat ke belakang, negara yang dipimpin Vladimir Putin itu memiliki peran besar dalam menjaga kekuasaan Assad di Damaskus sebelum akhirnya runtuh pada awal Desember 2024 lalu.
Selain faktor sejarah hubungan di antara kedua negara, ada sejumlah alasan lain yang menjadikan Rusia sebagai sekutu tak terbantahkan Suriah. Di antaranya berkaitan dengan kepentingan strategis Moskow di Timur Tengah.
Singkatnya, Suriah adalah sekutu berharga bagi Rusia di kawasan Timur Tengah. Bersama keberadaannya di Damaskus, Moskow setidaknya bisa mengurangi atau bahkan mengimbangi pengaruh Amerika Serikat di kawasan tersebut.
Maka dari itu, tak heran jika selama perang saudara beberapa tahun lalu, Rusia menunjukkan dukungan untuk rezim Assad dengan bantuan militer melawan pasukan pemberontak. Mereka yakin bahwa kehilangan Assad di Suriah akan menjadi kemunduran bagi kepentingan negaranya di Timur Tengah.
Baca Juga: Sekutu Terus Tergerus, Sampai Kapan Iran Akan Bertahan?
2. Korea Utara
Korea Utara juga menjadi satu dari sedikit negara yang mendukung rezim Assad di Suriah. Damaskus selama ini telah dikenal sebagai mitra penting Pyongyang di kawasan Timur Tengah.Mengutip NKNews, hubungan Korea Utara dan Suriah setidaknya dimulai sejak tahun 1966. Momen ini ditandai oleh hubungan pribadi yang erat antara dinasti politik Kim dan Assad di masing-masing negara.
Dulunya, Korea Utara mengirim senjata ke Suriah setelah Perang Enam Hari melawan Israel. Mereka juga meminjamkan pilot untuk mendukungnya selama Perang Yom Kippur pada 1973.
Kerja sama militer tidak terbatas pada senjata konvensional. Laporan intelijen AS menunjukkan Korea Utara membantu Suriah membangun reaktor nuklir di Al-Kibar pada awal 2000-an, sebuah fasilitas yang kemudian dihancurkan Israel pada tahun 2007.