10 Aktivis HAM Internasional yang Kematiannya Ditangisi Dunia

Minggu, 13 Desember 2020 - 06:29 WIB
loading...
A A A
Gerardi adalah seorang uskup Katolik Roma yang membela hak asasi rakyat Guatemala di tengah perang saudara negara itu. Ia menjadi koordinator Kantor Hak Asasi Manusia di Keuskupan Guatemala, yang ditugaskan memberikan bantuan kepada korban pelanggaran hak asasi manusia dan mengumpulkan informasi terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan selama perang sipil Guatemala. Dia dipukuli sampai mati pada 26 April 1998, dua hari setelah dia memimpin presentasi publik tentang studi mendalam Gereja Guatemala tentang konflik bersenjata Guatemala (1960-1996). (Baca juga: 10 Komandan Militer Terburuk dengan Kekalahan Memalukan)

9. Ingrid Washinawatok (AS, 1957-1999)

10 Aktivis HAM Internasional yang Kematiannya Ditangisi Dunia


Washinawatok mengadvokasi hak-haknya sendiri dan penduduk asli lainnya di AS. Dia pernah menjabat sebagai ketua komite untuk Dekade Internasional Masyarakat Adat Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan merupakan salah satu produser film dokumenter, Warrior.

Pada 1999, saat dalam perjalanan ke Kolombia, Washinawatok diculik dan dibunuh oleh kelompok bersenjata yang memerangi pemerintah sah Kolombia. Bangsa Menominee, menghormatinya dengan pemakaman prajurit lengkap.

10. Natalya Estemirova (Rusia, 1958-2009)

10 Aktivis HAM Internasional yang Kematiannya Ditangisi Dunia


Estemirova adalah seorang aktivis Rusia yang mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia di Republik Rusia Chechnya. Dia sangat kritis terhadap tindakan yang diambil oleh pemerintah federal Rusia dan otoritas Republik Chechnya.

Kritiknya bahkan mendapat ancaman langsung dari Presiden Chechnya. Pada 15 Juli 2009, saat dia pergi bekerja, kendaraannya disergap oleh orang-orang bersenjata, yang menculiknya dan membunuhnya hanya beberapa jam kemudian.

Sumber: www.worldatlas.com
(ysw)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0955 seconds (0.1#10.140)