10 Aktivis HAM Internasional yang Kematiannya Ditangisi Dunia
loading...
A
A
A
Bhutto adalah perdana menteri wanita pertama Pakistan dan penganjur demokrasi di negara itu. Dia juga wanita pertama yang memimpin negara Muslim. Bhutto ikut memimpin perjuangan memulihkan demokrasi di Pakistan setelah kudeta militer pada 1977. Usahanya membuahkan hasil pada 1988, ketika pemilihan demokratis digelar dan dia terpilih sebagai perdana menteri.
Bhutto menjabat dari 1988 hingga 1990 dan terpilih kembali dari 1993 hingga 1996. Dia mencalonkan diri sebagai perdana menteri sekali lagi dalam pemilu negara itu 2008. Saat kampanye dia terbunuh dalam sebuah serangan bom bunuh diri. Kelompok teroris, Al-Qaeda, dituduh melakukan pembunuhan tersebut. (Baca juga: 10 Pertempuran Udara Paling Sengit Sepanjang Sejarah)
6. Harvey Milk (AS, 1930-1978)
Aktivis gay terkemuka, Milk merupakan salah satu politisi gay terbuka pertama di AS yang terpilih menjadi Dewan Pengawas San Francisco pada 1977. Ia dikenal sebagai "Walikota Castro Street" di jantung kaum gay San Francisco.
Saat berada di Dewan Pengawas, ia berseteru dengan Dan White, politisi lokal lain yang menentang hak-hak gay. Ketika sekutu politik Milk, Walikota George Mascone, menolak mengangkatnya kembali ke posisi yang pernah dia
pegang, White menembak mati Mascone. Tak berhenti pada Mascone, White kemudian mencari Milk lalu juga membunuhnya dengan tembakan.
7. Boris Nemtsov (Rusia, 1959-2015)
Seorang mantan fisikawan yang menjadi politisi, Nemtsov adalah kritikus terkemuka dari Presiden Rusia saat ini, Vladimir Putin. Antara 1999 dan 2015, dia terlibat dalam berbagai gerakan oposisi. Pada 15 Februari 2015, saat berada di Lapangan Merah Moskow, Nemtsov ditembak mati, hanya beberapa hari setelah dia mengkritik keterlibatan militer Rusia di Ukraina.
8. Juan Jose Gerardi Conedera (Guatemala, 1922-1998)
Bhutto menjabat dari 1988 hingga 1990 dan terpilih kembali dari 1993 hingga 1996. Dia mencalonkan diri sebagai perdana menteri sekali lagi dalam pemilu negara itu 2008. Saat kampanye dia terbunuh dalam sebuah serangan bom bunuh diri. Kelompok teroris, Al-Qaeda, dituduh melakukan pembunuhan tersebut. (Baca juga: 10 Pertempuran Udara Paling Sengit Sepanjang Sejarah)
6. Harvey Milk (AS, 1930-1978)
Aktivis gay terkemuka, Milk merupakan salah satu politisi gay terbuka pertama di AS yang terpilih menjadi Dewan Pengawas San Francisco pada 1977. Ia dikenal sebagai "Walikota Castro Street" di jantung kaum gay San Francisco.
Saat berada di Dewan Pengawas, ia berseteru dengan Dan White, politisi lokal lain yang menentang hak-hak gay. Ketika sekutu politik Milk, Walikota George Mascone, menolak mengangkatnya kembali ke posisi yang pernah dia
pegang, White menembak mati Mascone. Tak berhenti pada Mascone, White kemudian mencari Milk lalu juga membunuhnya dengan tembakan.
7. Boris Nemtsov (Rusia, 1959-2015)
Seorang mantan fisikawan yang menjadi politisi, Nemtsov adalah kritikus terkemuka dari Presiden Rusia saat ini, Vladimir Putin. Antara 1999 dan 2015, dia terlibat dalam berbagai gerakan oposisi. Pada 15 Februari 2015, saat berada di Lapangan Merah Moskow, Nemtsov ditembak mati, hanya beberapa hari setelah dia mengkritik keterlibatan militer Rusia di Ukraina.
8. Juan Jose Gerardi Conedera (Guatemala, 1922-1998)