Dituding Jadi Asal Covid-19, Kepala Lab China: Itu Tidak Mungkin

Selasa, 12 Mei 2020 - 21:00 WIB
loading...
Dituding Jadi Asal Covid-19,...
Kepala laboratorium China membantah virus Covid-19 berasal dari situsnya. Foto/Vanity Fair
A A A
BEIJING - Seorang virologis China yang bertanggung jawab atas laboratorium yang dituding Amerika Serikat (AS) menjadi asal virus Covid-19 meyakini tidak ada virus yang bisa lolos dari fasilitasnya.

"Laboratorium kami tidak hanya memiliki infrastruktur biosafety tingkat tinggi, kami juga telah menetapkan seperangkat protokol biosecurity yang ketat untuk memastikan laboratorium beroperasi dengan aman dan efisien," tutur Kepala National Biosafety Laboratory (NBL), Yuan Zhiming, kepada surat kabar China yang disitir Russia Today, Selasa (12/5/2020).

Yuan memberikan wawancara kepada Science and Technology Daily, surat kabar resmi Akademi Ilmu Pengetahuan China, untuk menanggapi tindakan kelalaian yang dilontarkan Washington. Dia menjelaskan secara rinci konstruksi laboratorium P4, yang menampilkan struktur "kotak-dalam-kotak" dan peralatan tekanan negatif, plus prosedur operasional dan keamanan, pelatihan personil, dan pengawasan independen.

“Semua langkah ini memastikan tidak ada virus yang bisa bocor dari lab,” tegasnya.

NBL mengoperasikan beberapa laboratorium termasuk yang disebut 'Lab P4 Wuhan', yang selesai pada dibangun pada 2015 hasil kerja sama dengan Prancis. Labortorium itu merupakan satu-satunya situs yang dikenal publik di China dengan peringkat tingkat keamanan hayati level empat, tingkat keamanan tertinggi.

Pejabat tinggi AS, seperti Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, telah mengklaim ada banyak bukti bahwa wabah Covid-19 di kota Wuhan dimulai dengan kebocoran virus dari Institut Virologi Wuhan, yang menjadi lokasi laboratorium P4. Beberapa laporan media AS mengklaim keselamatan di bawah standar di institut China itu, mengutip kekhawatiran para diplomat AS di masa lalu.

AS telah menuduh China menutupi parahnya wabah di Wuhan, suatu pendekatan yang tampaknya mengarah pada permintaan kompensasi dari Beijing untuk kerusakan yang disebabkan oleh virus itu. China berhasil mengisolasi awal wabah di kota Wuhan dengan tindakan karantina yang sulit, tetapi virus Corona terlanjur menyebar ke negara lain.

AS saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 tertinggi di dunia, dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 80 ribu. Para kritikus menyerang Presiden Donald Trump yang dinilai telah merusak respon negara-negara bagian di AS terhadap krisis kesehatan.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0982 seconds (0.1#10.140)