Perwira Israel Dipaksa Kabur dari Siprus, Takut Ditangkap atas Kejahatan Perang Gaza
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Seorang perwira militer Israel bernama Elisha Livman dipaksa oleh pemerintahnya melarikan diri dari Siprus, tempat dia berwisata bersama istrinya.
Pemerintah Zionis khawatir Livman ditangkap organisasi pro-Palestina atas tuduhan melakukan kejahatan perang di Gaza.
Livman, perwira cadangan di Pasukan Pertahanan Israel (IDF), bergegas meninggalkan Siprus setelah organisasi pro-Palestina Hind Rajab Foundation yang berbasis di Belgia merilis rekaman video yang menunjukkan dia berpartisipasi dalam "operasi kriminal" di Gaza.
“Atas saran Kementerian Luar Negeri dan Kehakiman Israel, seorang perwira cadangan yang bertugas di Gaza dipaksa meninggalkan Siprus selama akhir pekan karena kekhawatiran bahwa organisasi pro-Palestina mungkin akan menangkapnya atas tuduhan kejahatan perang," tulis surat kabar Israel Hayom, Senin (18/11/2024).
Media Zionis lainnya, Yedioth Ahronoth, melaporkan bahwa Livman kerap mengunggah video di media sosial.
"Selama bertugas di Gaza, perwira tersebut mengunggah beberapa video dirinya ke media sosial," tulis Yedioth Ahronoth, seraya menambahkan bahwa Livman juga mengumumkan bahwa dia bepergian ke Siprus bersama istrinya.
"Hal ini mendorong organisasi pro-Palestina untuk mengambil tindakan," imbuh laporan tersebut.
Dalam satu klip provokatif yang dia unggah di media sosial, Livman terdengar mengatakan: "Kami tidak akan berhenti sampai kami membakar seluruh Gaza."
Menurut laporan media-media Zionis, Livman menerima panggilan darurat dari Kementerian Luar Negeri Israel, yang telah berkoordinasi dengan Kementerian Kehakiman—yang memaksanya meninggalkan Siprus.
Pemerintah Zionis khawatir Livman ditangkap organisasi pro-Palestina atas tuduhan melakukan kejahatan perang di Gaza.
Livman, perwira cadangan di Pasukan Pertahanan Israel (IDF), bergegas meninggalkan Siprus setelah organisasi pro-Palestina Hind Rajab Foundation yang berbasis di Belgia merilis rekaman video yang menunjukkan dia berpartisipasi dalam "operasi kriminal" di Gaza.
“Atas saran Kementerian Luar Negeri dan Kehakiman Israel, seorang perwira cadangan yang bertugas di Gaza dipaksa meninggalkan Siprus selama akhir pekan karena kekhawatiran bahwa organisasi pro-Palestina mungkin akan menangkapnya atas tuduhan kejahatan perang," tulis surat kabar Israel Hayom, Senin (18/11/2024).
Media Zionis lainnya, Yedioth Ahronoth, melaporkan bahwa Livman kerap mengunggah video di media sosial.
"Selama bertugas di Gaza, perwira tersebut mengunggah beberapa video dirinya ke media sosial," tulis Yedioth Ahronoth, seraya menambahkan bahwa Livman juga mengumumkan bahwa dia bepergian ke Siprus bersama istrinya.
"Hal ini mendorong organisasi pro-Palestina untuk mengambil tindakan," imbuh laporan tersebut.
Dalam satu klip provokatif yang dia unggah di media sosial, Livman terdengar mengatakan: "Kami tidak akan berhenti sampai kami membakar seluruh Gaza."
Menurut laporan media-media Zionis, Livman menerima panggilan darurat dari Kementerian Luar Negeri Israel, yang telah berkoordinasi dengan Kementerian Kehakiman—yang memaksanya meninggalkan Siprus.